Persija Jakarta akan kedatangan tim pesakitan Arema FC dalam lanjutan BRI Liga 1 pekan ke-9, Minggu (29/8/2023) sore nanti.
Bermain di Stadion Patriot Candrabhaga, Macan Kemayoran tak mau anggap enteng Singo Edan yang kini terjerembab di dasar klasemen Liga 1.
Pelatih Persija, Thomas Doll tak peduli soal statistik kedua tim, ia ingin fokus mengembalikan permainan Persija ke bentuk standarnya, bermain taktis dan disiplin.
“Kami tidak bermain bagus pada laga kemarin, mungkin bisa dikatakan terburuk selama saya di Persija. Kami semua sadar kami harus mengubah sesuatu. Sebab kalau dilihat secara mental kami memang tidak bagus,” ujar Thomas dalam konferensi pers jelang laga.
“Dalam persiapan kali ini, kami fokus dengan latihan bertahan, penyelesaian akhir, dan penguasaan bola. Selain memenangkan pertandingan, target kami ingin mengembalikan cara bermain kami seperti biasanya,” sambungnya.
Persija tim besutan Thomas Doll itu sudah mempersiapkan semua dengan baik jelang lawan Arema FC.
“Persiapan kita cukup bagus, setelah pertandingan kemarin kita bermain yang sangat buruk bagi saya selama melatih. Kita berlatih bagus dan konsentrasi penuh,” tandasnya.
Sementara itu sang lawan datang ke Bekasi dengan harapan bisa mendulang setidaknya satu poin.
Seperti diketahui Arema belum sekalipun meraih kemenangan di delapan pekan yang mereka jalani. Tidak hanya itu tim Singo Edan kini hanya memperoleh poin dua sehingga membuat mereka di dasar klasemen sementara.
Pelatih caretaker Arema FC, Kuncoro, mengungkapkan tekad tim asuhannya untuk mengatasi tantangan besar dalam laga kontra Persija.
Kuncoro menjelaskan masalah mental masih membayangi Arema FC seiring enam kekalahan dalam delapan laga. Kepercayaan diri pemain terkikis lantaran sampai kini belum pernah meraih kemenangan.
Ia pun meminta pemain melupakan seluruh rangkaian hasil buruk tersebut dan kembali ke titik nol saat bersua Persija.”Kesulitannya karena mental kami sudah anjlok karena tim tidak pernah menang,” tutur Kuncoro.
“Saya juga pernah menjadi pemain. Jadi, apa segala strategi atau taktik, kalau kami kemasukan dulu akan sulit membalas. Kami biasanya jadi takut kemasukan, itu salah satu psikologi pemain. Jadi, saya tekankan pada pemain untuk lupakan delapan laga yang sudah. Kami mulai dari sini,” tandasnya.
Ivan Setyadhi
