Hangout

Profil Budiman Sudjatmiko: Aktivis, Politikus, hingga Komisaris BUMN

Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Budiman Sudjatmiko tengah ramai dibicarakan setelah mengumumkan mendukung Prabowo Subianto sebagai bakal calon presiden untuk pemilu 2024.

Padahal, partai tempat dia bernaung sudah mendeklarasikan Ganjar Pranowo sebagai bakal capres. Budiman harus bersiap didepak dari PDIP.

Mungkin anda suka

Tanda-tanda itu sudah terlihat setelah namanya tak masuk dalam daftar calon anggota legislatif sementara (DCS) Pemilu 2024 yang dirilis Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada Jumat,  18 Agustus lalu.

Nama Budiman Sudjatmiko mulai dikenal saat ia menjadi aktivis jalanan yang menuntut reformasi di akhir pemerintahan Presiden Soeharto.

Mengutip website pribadinya, Budiman lahir pada 10 Maret 1970 di Kecamatan Majenang, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah. Budiman mengaku tumbuh besar di Cilacap, Bogor, dan Yogyakarta.

Budiman hidup tengah keluarga yang menanamkan nilai-nilai keagamaan, nasionalisme dan kepedulian.

Ia merupakan sosok yang aktif dalam berbagai kegiatan diskusi dan organisasi sejak duduk di bangku SMP.

Budiman mulai tertarik memperhatikan kemiskinan yang menjerat rakyat kecil, setelah mendapati pengasuhnya bunuh diri karena jeratan utang.

Dirikan PRD dan Dipenjara

Profil Budiman Sudjatmiko
Budiman Sudjatmiko
saat disidang karena dituduh mendalangi kerusuhan 27 Juli 1996.(REUTERS)

Pada 1996, Budiman mendeklarasikan Partai Rakyat Demokratik alias PRD. Namun, karena mendirikan partai ini, ia dipenjara pemerintah Orde Baru.

Budiman dianggap sebagai dalang penyerbuan kantor DPP Partai Demokrasi Indonesia di Jalan Diponegoro, Jakarta. Insiden ini dikenal dengan Peristiwa 27 Juli 1996 atau Sabtu Kelabu.

Budiman diseret ke pengadilan dan dijatuhi vonis 13 tahun penjara. Namun, karena kemenangan gerakan demokrasi, Budiman hanya menjalani hukuman selama 3,5 tahun.

Ia diberi amnesti oleh Presiden Abdurrahman Wahid atau Gus Dur pada 10 Desember 1999. Peristiwa itu juga membuatnya dikenal sebagai dalang dari gerakan menentang Orde Baru.

Gabung PDIP dan Jadi Anggota DPR

Pada akhir 2004, Budiman Sudjatmiko memutuskan bergabung ke PDIP dan membentuk Relawan Perjuangan Demokrasi atau REPDEM, sebuah organisasi sayap partai.

PDIP kemudian membawa Budiman menduduki kursi Parlemen periode 2009 hingga 2019 atau selama dua periode.

Budiman memutuskan menjadi anggota DPR RI karena percaya berjuang untuk rakyat, bisa melalui jalur sebagai politikus.

Kala itu, dia duduk di komisi II yang membidangi pemerintahan dalam negeri, otonomi daerah, aparatur negara, dan agraria. Budiman juga merupakan Wakil Ketua Panitia Khusus Rancangan Undang-Undang Desa atau UU Desa pada 2009.

Jabat Komisaris Independen BUMN

Pada Januari 2021, Budiman Sudjatmiko ditunjuk Menteri BUMN Erick Thohir menjadi Komisaris Independen PT Perkebunan Nusantara V (Persero) atau PTPN V.

Sempat muncul anggapan, Budiman mendapat jabatan komisaris semata bagi-bagi jabatan untuk partai pendukung pemerintah.

Tulis Buku hingga Jadi Miliader

Profil Budiman Sudjatmiko
Buku berjudul Anak-Anak Revolusi karya Budiman Sudjatmiko (Foto: Budiman Sudjatmiko)

Budiman Sudjatmiko menulis buku pada tahun 2013, judulnya Anak-Anak Revolusi. Buku itu sempat disita TNI di Padang, Sumatera Barat.

Padahal menurut Budiman buku itu hanya menceritakan tentang dirinya semasa kecil hingga berjuang melawan rezim Orde Baru.

Kala itu Budiman juga terang-terangan menyatakan, menulis buku karena butuh uang untuk biaya kampanye.

Sementara itu, berdasarkan Laporan Harta Kekayaan Pejabat Negara (LHKPN) di situs web Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Budiman terakhir melaporkan hartanya pada 31 Desember 2018.

Saat itu, ia menjabat sebagai anggota DPR RI periode 2014-2019 dari Fraksi PDIP dan total kekayaannya mencapai Rp1.794.412.938 atau bila dibulatkan sebesar Rp1,79 miliar.

Harta Budiman ini meningkat cukup tajam dibandingkan 4 tahun sebelumnya. Pada 2014, tahun ia pertama kali menjabat, dilaporkan hartanya sebesar Rp22 juta, kemudian hartanya meningkat pada 2016 menjadi Rp651,8 jutaan.

Baca berita dan artikel menarik lain Inilah.com di Google News.

Back to top button