Hangout

Cahaya yang Terserak

Oleh: Saeed Kamyabi (Corporate Religious Trainer)

Di sebuah kota kecil bernama Al-Amin, tinggal seorang Muslim bernama Amir yang merupakan pemilik percetakan Al-Quran yang terkenal. Dia adalah seorang pria yang taat beragama dan sangat mencintai Al-Quran. Percetakan miliknya telah melewati masa-masa sulit dan akhirnya menjadi tempat di mana Al Quran diproduksi dengan indah dan berkualitas tinggi.

Mungkin anda suka

Suatu hari, Amir menerima sebuah undangan misterius dari salah satu pabrik percetakan besar yang baru saja mulai mencetak Al-Quran sebagai kitab suci. Pabrik ini dimiliki oleh seorang pengusaha non-muslim yang bernama Richard. Amir bingung dan berdebat dengan dirinya sendiri apakah harus menerima undangan itu. Ia merasa ragu karena tahu bahwa Richard adalah seorang non-muslim dan kemungkinan besar tidak memahami pentingnya kitab suci ini.

Akhirnya, rasa ingin tahu Amir mengalahkan keraguannya, dan dia memutuskan untuk pergi ke pabrik percetakan modern itu. Begitu dia memasuki pabrik, dia merasa terpana dengan teknologi canggih dan skala produksinya. Namun, semakin ia berjalan, semakin terasa berat hatinya, menyaksikan bagaimana kitab suci yang begitu dia cintai, dianggap suci, dan diberkahi, diolah seolah-olah hanya menjadi barang komersial biasa.

Ketika dia akhirnya bertemu dengan Richard, pemilik pabrik tersebut menyambutnya dengan ramah. Namun, ketika Richard mengambil satu salinan Al-Quran yang baru dicetak dengan tangannya yang tak bersuci, hati Amir hancur. Rasanya seolah-olah kitab suci itu diinjak-injak dan diabaikan.

Amir mencoba menahan perasaannya, dan diajak berkeliling pabrik oleh Richard. Mereka berbicara tentang proses produksi dan keuntungan dari percetakan Al-Quran ini. Richard dengan bangga menjelaskan betapa tingginya permintaan untuk kitab suci tersebut dari berbagai negara.

Namun, ketika Amir bertanya tentang pemahaman Richard tentang makna dan kekudusan Al-Quran, dia hanya memberikan jawaban yang dangkal dan komersial. Amir semakin sedih mendengar bahwa kitab suci yang diproduksi dalam jumlah besar ini hanya dilihat sebagai sumber keuntungan semata.

Akhirnya, mereka sampai di area produksi, dan Amir melihat ribuan salinan Al-Quran berserakan di lantai karena cacat produksi. Richard memandang mereka seolah-olah hanya sampah. Hatinya hancur melihat perlakuan semacam ini terhadap kitab suci.

Amir tidak bisa lagi menahan kesedihannya. Dengan penuh kehormatan dan air mata di matanya, dia mengambil semua salinan Al-Quran yang cacat itu, mengangkatnya dengan penuh rasa hormat, dan meletakkannya dengan lembut di tempat yang pantas. Lalu, dia berbicara dengan lembut, memohonkan maaf atas perlakuan tersebut, dan berdoa untuk kesucian kitab suci yang terhormat.

Richard terdiam dan melihat dengan penuh rasa kagum dan hampir merasa malu atas perlakuan Amir yang begitu mencintai Al-Quran. Dia menyadari betapa rendahnya pemahamannya tentang kekudusan kitab tersebut dan betapa pentingnya Al-Quran bagi umat Muslim.

Sejak saat itu, Richard mengubah perspektifnya tentang produksi Al-Quran dan memutuskan untuk bekerjasama dengan Amir. Dia belajar lebih banyak tentang Islam dan bahkan meresmikan tempat khusus di pabriknya untuk mencetak Al-Quran dengan penuh rasa hormat dan kekhusyukan.

Dari situlah, terjalinlah persahabatan antara Amir dan Richard. Amir membantu Richard memahami nilai dan kekudusan Al-Quran, sementara Richard membantu Amir memperkenalkan dan menyebarkan pesan-pesan kebajikan Al-Quran ke seluruh dunia dengan teknologi modern.

Kunjungan tersebut meninggalkan bekas mendalam di hati Amir. Ia menyadari bahwa cahaya Al-Quran tak hanya berdiam diri dalam percetakannya, tetapi juga menerangi hati orang lain yang perlu diajak mengenal kebenaran dan kasih sayang-Nya.

Sejak saat itu, percetakannya bukan hanya sekadar usaha untuk mendapatkan keuntungan materi, tetapi juga sebagai sarana untuk menyebarkan kebaikan dan kasih sayang dari Al-Quran kepada seluruh umat manusia. Dan di balik pabrik modern itu, ada kisah tentang bagaimana hati yang gelap bisa menerima cahaya dari kebenaran yang tak tergoyahkan.

(Serial tulisan ini bersifat fiksi edukasi. Dedikasi dan motivasi untuk rekan-rekan para pengusaha muslim. Jika ada kesamaan nama, tempat, ruang dan waktu itu adalah takdir Illahi semata, bukan sengaja)

PT Inti Permata Berkah (IPB) menerima Order Cetak Al-Qur’an Custom Cover Design. Harga limapuluh ribuan. Hubungi Khadijah: WA 0813 9910 8585

Back to top button