Hangout

Pertimbangkan 4 Hal Ini Sebelum Mengumbar Masalah di Medsos


Mengumbar masalah sudah jadi kebiasaan yang lumrah dijumpai di era media sosial (medsos). Seringkali orang mencurahkan keluh kesah melalui linimasa, entah untuk cari perhatian atau mengharapkan solusi dari orang lain.

Pilihan untuk mengambil langkah penyelesaian memang perlu dipikirkan matang-matang. Tapi seberapa pun masalah yang dihadapinya, orang bijak pasti tidak akan mengumbar masalah sembarangan.

Alasan untuk Berhenti Mengumbar Masalah

Terkadang mengumbar masalah kepada orang lain juga diperlukan, akan tetapi tidak ke sembarang orang seperti melalui media sosial. Tidak semua orang dapat dipercaya dengan topik persoalan yang berat.

Orang bijak tahu hal itu dengan baik, sehingga ia hanya cerita pada orang-orang yang ia percaya. Toh, pada dasarnya, tidak semua orang yang ditemui bisa menjadi tempat cerita dan berkeluh kesah. Berikut beberapa alasan yang bisa dipertimbangkan sebelum mengumbar masalah ke orang lain, apalagi melalui media sosial:

1. Dicap Cari Simpati

mengumbar masalah
Ilustrasi cari simpati (Foto: Getty Images)

Beberapa orang dengan mudah mengumbar masalah atau mengeluh di media sosial karena ia tidak paham dengan pentingnya privasi. Banyak orang melakukan ini demi menarik simpati.

Padahal, cara ini tidak menyelesaikan masalah, malah secara tidak langsung mengumbar aib di depan khalayak. Orang bijak paham tentang pentingnya privasi dan batasan hidup sendiri, jadi meski terkadang ia ingin mengumbar masalah hanya demi membuat hatinya lebih lega, tetaplah memilih diam

2. Peluang Dimanfaatkan Orang Lain

mengumbar masalah
Ilustrasi memanfaatkan orang lain (Foto: iStock)

Mengumbar masalah secara cuma-cuma hanya akan memperumit situasi. Mulai dari orang lain yang sembarangan ikut campur, risiko privasi, hingga dimanfaatkan oleh orang lain.

Mengerti betapa seriusnya hal ini, orang bijak pasti akan berhati-hati dalam mengambil keputusan. Jangan memikirkan kepuasan sementara tapi fokus pada kelangsungan jangka panjang, karena setiap tindakan ada konsekuensinya.

3. Validasi Bukan Segalanya

mengumbar masalah
Ilustrasi cari validasi (Foto: Freepik)

Seorang yang bijak tahu bahwa haus akan validasi tidak perlu selalu direspons. Maka dari itu, ia pun menyelesaikan masalahnya sendiri dengan tenang, asal tahu bahwa keputusannya adalah benar dan tidak merugikan orang lain.

Bukannya salah seseorang menginginkan validasi, terlebih ketika merasa benar-benar bingung dengan keadaan. Tapi, bila terlalu sering mengais validasi, justru akan menghambat pertumbuhan diri.

4. Mengumbar Masalah Senjata Makan Tuan

mengumbar masalah
Ilustrasi senjata makan tuan (Foto: iStock)

Jangan sampai karena terlalu sembrono dengan mengumbar masalah itu malah dijadikan orang senjata untuk menyerang di waktu yang tak diduga-duga. Fokus saja dulu pada penyelesaian masalah. Tidak perlu ambil pusing apa kata orang.

Ingat! Pandangan, penilaian, dan ucapan orang adalah sesuatu yang berada di luar kontrol. Cukup buktikan saja dengan realitas, nanti mereka akan malu sendiri.

Godaan untuk curhat ke semua orang saat menghadapi masalah pasti besar, tapi ingat mengumbar masalah bisa berdampak hingga masa depan. Jadi jangan gegabah dalam ambil keputusan.
 

Back to top button