Hakim konstitusi Guntur Hamzah mempertanyakan bukti-bukti dari PDIP yang meminta Mahkamah Konstitusi (MK) untuk mengubah suara Partai Solidaritas Indonesia (PSI) di Pileg 2024 menjadi nol suara. Menurutnya, PDIP kurang bukti untuk menihilkan suara PSI di dapil 5 Papua Tengah.
“Jadi, saudara nol-kan itu, di dapil Papua Tengah 5 untuk PDI Perjuangan. Nah, ini saudara nol-kan suara PSI. Nah ini saudara, saya cari bukti-bukti pendukung apakah benar ini,” kata Guntur dalam sidang pemeriksaannya, Senin (29/4/2024).
Bukti-bukti yang diajukan PDIP, ia sebut tidak bisa menguatkan dalil permohonan. Guntur pun meminta partai yang dipimpin Megawati Soekarnoputri untuk segera melengkapi bukti. “Saya tidak melihat itu ada bukti data bahwa untuk me-nol-kan itu,” ucapnya.
Diketahui, PDIP meminta MK mengubah perolehan suara PSI di Provinsi Papua Tengah dalam Pileg 2024 menjadi nol suara. “Menetapkan PSI perolehan suara d.hasil distrik kecamatan 0, perolehan suara d.hasil provinsi 0,” kata Kuasa Hukum PDIP Yanuar P. Wasesa saat membacakan petitumnya.
Menurut Yanuar, perolehan suara PDIP untuk hasil distrik atau kecamatan adalah sebesar 36.753 suara. Kemudian, hasil provinsi sebesar 36.753 suara. Hasil tersebut untuk keanggotaan DPRD Provinsi Papua Tengah Dapil Papua Tengah 5.
PDIP juga memperkarakan pengurangan suara yang terjadi di sepanjang Dapil 2, 3, dan 4 untuk di tingkat DPRD Kabupaten Puncak, Papua Tengah. “Total suara yang didapatkan oleh pemohon (seharusnya) adalah 25.282 suara,” imbuhnya.
Yanuar lantas merinci jumlah perolehan suara yang seharusnya didapatkan PDIP di masing-masing distrik. Yakni, 7.939 suara untuk distrik Beoga Dapil 2, distrik Beoga Barat dapil 2 sebesar 2.498 suara, distrik Ogamanin dapil 2 sebesar 4.583 suara, dan distrik Beoga Timur dapil 2 800 suara.
Kemudian, distrik Yugumuak dapil 3 mendapat 1.459 suara, distrik Sinak dapil 3 mendapat 2.281 suara, distrik Mageabume dapil 3 memperoleh 2.018 suara, distrik Doufo dan Dervos dapil 4 sebanyak 3.704 suara.
