Ototekno

Yayasan Internet Indonesia Beri Pendidikan Gratis Belajar IT untuk Pelajar di Kota Surakarta

Yayasan Internet Indonesia didukung Pemerintah Kota Surakarta mengadakan kegiatan Rumah Teknologi Indonesia (RTI). Kegiatan RTI merupakan program pendidikan digital gratis yang ditujukan bagi pelajar SMP, SMA, maupun SMK se-Surakarta yang berasal dari keluarga pra-sejahtera dengan nilai rata-rata 8 untuk mata pelajaran Matematika dan Bahasa Inggris.

Nantinya, para pelajar yang terpilih akan diberikan materi-materi seputar IT seperti Basic Computer Network, Android Programming, UI/UX design, dan Digital Entreprenuer Class dari pengajar yang memiliki kompetensi di bidangnya.

“Masa pendidikannya akan dilaksanakan maksimal tiga bulan untuk satu kelompok pelajar terseleksi,” kata Chairman Yayasan Internet Indonesia, Jamalul Izza dalam siaran pers yang diterima Inilah.com, Selasa (31/05/2022).

Jamalul melanjutkan, kelas yang tersedia untuk program pendidikan tahun ini adalah kelas pemula dan lanjutan. Kelas pemula ini ditujukan bagi peserta SMP dan kelas lanjutan untuk siswa SMA atau SMK. Setiap kelas yang dilalui memiliki tujuan yang berbeda-beda.

“Pada Kelas Pemula, peserta akan dibekali dengan dasar-dasar coding untuk anak. Tujuannya mendorong serta meningkatkan kemampuan logika yang akan berdampak pada kemampuan berpikir siswa dalam aspek-aspek kehidupan. Sedangkan pada Kelas Lanjutan, peserta akan diberikan penerapan dasar aplikasi dan website sampai mampu membangun aplikasi dan website dengan baik dan benar,” jelas Jamalul.

Seleksi Peserta RTI ini juga menggunakan skema Talent Mapping. Talent Mapping ini yaitu serangkaian tes atau assessment yang dilakukan dengan tujuan menemukan potensi diri atau bakat yang ada di dalam diri orang lain.

Talent mapping juga dapat diartikan sebagai upaya pemetaan bakat yang nantinya akan sangat membantu dalam perbaikan, peningkatan, dan pengembangan bakat atau keahlian selanjutnya termasuk menentukan posisi yang tepat dalam perusahaan pada saat proses rekrutmen dilakukan.

“Nantinya di akhir pendidikan akan dibuat acara booth camp. Ini bertujuan untuk melatih team work. Selain itu, di setiap hari Jumat akan ada kelas kebangsaan dan entrepreneurship,” ungkap dia.

Lebih jelas, persyaratan yang harus dipenuhi oleh peserta didik adalah sebagai berikut;

1. Memiliki nilai rata-rata matematika dan bahasa Inggris minimal 8, yang dibuktikan dengan copy raport asli
2. Tergolong siswa dari keluarga pra-sejahtera
3. Direkomendasikan oleh sekolah siswa dan setiap sekolah dapat merekomendasikan sampai 5 peserta
4. Peserta yang direkomendasikan oleh Sekolah diwajibkan untuk mengikuti Talent Mapping dan seleksi yang dilaksanakan oleh Yayasan Internet Indonesia
5. Peserta yang terpilih bersedia untuk memberikan komitmen mengikuti pendidikan sampai selesai.

Dengan usaha ini, Jamal berharap Yayasan Internet Indonesia bisa turut membantu meningkatkan kemampuan SDM di era industri 4.0 khususnya di wilayah Kota Surakarta. Selain itu, mendorong percepatan pembangunan Smart City Surakarta dengan menyiapkan SDM yang terampil dan kompetitif.

Ibnu Naufal

Menulis untuk masa depan untuk aku, kamu dan kita.
Back to top button