Ototekno

XL Axiata dan Smartfren dalam Pembicaraan Merger, CEO Dian Siswarini Ungkap Belum Ada ‘Hilal’

Presiden Direktur dan CEO XL Axiata, Dian Siswarini mengomentari spekulasi yang beredar tentang potensi merger antara XL Axiata dan Smartfren, dalam sebuah acara halal bihalal media di XL Axiata Tower, Jakarta, Kamis (25/4/2024).

Mungkin anda suka
“Diskusi dan pembicaraan tentang merger ini terjadi di tingkat pemegang saham. Hingga saat ini, belum ada kepastian atau ‘hilalnya’ seperti itu,” ujar Dian.

Dia menambahkan bahwa jika merger terjadi, maka akan diumumkan sesuai dengan peraturan yang berlaku.

Menurutnya, meskipun konsolidasi dianggap menguntungkan bagi industri, saat ini belum ada kepastian atau jadwal konkret terkait merger tersebut.

Menurut laporan Bloomberg, pembahasan mengenai struktur transaksi potensial yang bisa menciptakan entitas dengan nilai US$3,5 miliar dan sekitar 100 juta pelanggan masih berlangsung.

Namun, Dian menekankan bahwa tidak ada jaminan kesepakatan akan tercapai, dengan opsi lain seperti perjanjian berbagi jaringan dan kemitraan juga sedang dipertimbangkan.

“Pembicaraan masih berlangsung dan kami mengikuti semua peraturan yang berlaku. Konsolidasi memang baik untuk semua pihak, namun keputusan akhir berada di tangan pemegang saham,” ujarnya.

Dalam hal ini, baik Axiata yang berbasis di Kuala Lumpur maupun Sinar Mas di Jakarta, sebagai pemilik, belum mengambil keputusan final.

Sejarah XL Axiata dan Smartfren sebagai operator seluler di Indonesia menunjukkan lintasan mereka yang unik dalam industri telekomunikasi.

Smartfren merupakan gabungan dari Smart dan Fren yang bergabung pada tahun 2010, sementara XL Axiata pernah mengakuisisi Axis pada 2014.

Kini, kedua perusahaan sedang menimbang prospek merger yang bisa memperkuat posisi mereka di pasar telekomunikasi Indonesia, yang terakhir kali dihebohkan oleh merger Indosat Ooredoo dan Hutchison 3 Indonesia.

Dian menegaskan bahwa XL Axiata tetap fokus pada peningkatan layanan dan inovasi teknologi untuk memenuhi kebutuhan pelanggan di Indonesia, sambil menantikan perkembangan lebih lanjut terkait potensi merger dengan Smartfren.

Back to top button