Kanal

Tingkatkan Pengawasan, Bea Cukai Bekali Anggota TNI Ketentuan Ini

Menggelar sosialisasi, Bea Cukai kembali berupaya memperkuat sinergi pengawasan dan memperjelas ketentuan kepabeanan kepada Tentara Nasional Indonesia (TNI). Sosialisasi ini digelar di dua wilayah masing-masing di Magelang dan Sidoarjo, sebagai pembekalan kepada anggota TNI dalam mendukung pelaksanaan tugas di wilayah perbatasan atau tugas lain ke depannya.

Pada Kamis (01/12), bertempat di Aula Markas Batalyon Artileri Medan 11/76 Tarik/GG/2/2 Kostrad, Bea Cukai Magelang hadir sebagai narasumber dalam pembekalan ketentuan kepabeanan pada latihan persiapan pratugas satuan pengamanan perbatasan. Melalui pembekalan ini, anggota TNI diharapkan dapat memahami secara utuh pengetahuan tentang kepabeanan, sehingga dapat tercipta sinergi yang baik antara TNI dan Bea Cukai di wilayah perbatasan.

Anggota Batalyon direncanakan akan bertugas sebagai pamtas darat perbatasan RI-Malaysia. “Pengetahuan tentang kepabeanan diperlukan, mengingat penjagaan perbatasan tidak hanya dilaksanakan di Pos Lintas Batas Negara, sehingga probabilitas terjadinya penyelundupan harus diantisipasi lewat sinergi yang baik antar TNI dan Bea Cukai di lapangan,” ujar Hatta Wardhana, Kasubdit Humas dan Penyuluhan Bea Cukai.

Hatta menegaskan, “Perdagangan barang di perbatasan diatur dengan Peraturan Pemerintah Nomor 34 tahun 2019 tentang Perdagangan Perbatasan dan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 80/PMK.04/2019 tentang Impor dan Ekspor Barang yang Dibawa oleh Pelintas Batas dan Pemberian Pembebasan Bea Masuk Barang yang Dibawa Oleh Pelintas Batas.”

Sebelumnya (30/11), Bea Cukai Juanda juga hadir sebagai instruktur dalam kegiatan Latihan Satuan Penyegaran Standarisasi Uji Kompetensi Komandan Skuadron dan Lanudal Tahun 2022 di Markas Komando Latihan Penerbangan TNI Angkatan Laut (Kolat Penerbal). Pelatihan ini diikuti oleh para perwira calon pemimpin TNI AL.

Komandan Kolat Penerbal, Kolonel Laut (P) Gugus Wahyu menyebutkan bahwa latihan penyegaran digelar dalam rangka mempersiapkan SDM terbaik yang akan menjabat sebagai pimpinan dalam jajaran TNI AL. “Harapannya melalui sinergi pelatihan bersama komunitas bandara, SDM TNI AL siap dan mampu menjalin komunikasi secara baik dengan para stakeholder saat mengemban tugas sebagai pimpinan kelak,” jelasnya.

Tantangan pengawasan ke depan pasti semakin berat dan kompleks. Hal ini tentunya menjadi tanggung jawab seluruh masyarakat terutama para penegak hukum. “Semoga upaya sinergi dan peningkatan kompetensi SDM ini dapat meningkatkan kualitas pengawasan terhadap masuknya barang-barang terlarang ke wilayah Indonesia,” pungkas Hatta.

Back to top button