News

PKB-NasDem Merapat ke Prabowo, Anies Seperti Ditinggalkan


Dosen Ilmu Politik dan Internatioal Studies Universitas Paramadina, Ahmad Khoirul Umam menilai bahwa Koalisi Perubahan menjadi koalisi yang paling rapuh dalam pragmatisme politik praktis.

Hal ini dia sampaikan pasca penetapan kemenangan Prabowo-Gibran, PKB dan NasDem memberikan sinyal untuk mendukung presiden dan wakil presiden terpilih itu.

“Saat ini ini Capres Anies Baswedan yang menjadi simbol narasi kritis seolah ditinggalkan begitu saja oleh partai-partai yang di Pileg kemarin diuntungkan oleh narasi kritis dan mendapatkan coattail effects dari ketokohan Anies Baswedan,” kata Ahmad dalam keterangannya, Sabtu (27/4/2024).

Lebih lanjut, dia menuturkan dengan bergabungnya NasDem dan PKB ke Prabowo selaku pemenang Pemilu 2024, menjadi indikator nyata dan begitu vulgar dari Koalisi perubahan yang terbukti sangat mudah berubah.

“Bubarnya Koalisi Perubahan ini mengindikasikan bahwa narasi kritis dan ‘jurus slepet’ yang dulu digunakan partai-partai politik selama kampanye kemarin bukan didasarkan pada hasil kontemplasi mendalam atas kondisi demokrasi bangsa,” tuturnya.

“Melainkan hanya gimmick dan komoditas politik semata untuk meraup suara masyarakat yang berseberangan dengan pemerintah,” sambung Ahmad menegaskan.

Akibatnya, Ahmad menambahkan, narasi kritis perubahan itu begitu mudah dihapus dengan argumen rekonsiliasi dan persatuan.

“Seperti dimanfaatkan untuk menutupi kompromi kepentingan pragmatis dan oportunisme dalam politik praktis,” ujar dia.

Back to top button