Market

Tahun Baru, Utang Baru dari Lelang SUN Capai Rp21,75 Triliun


Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan (DJPPR Kemenkeu) telah melaksanakan lelang 7 seri Surat Utang Negara (SUN) dengan total penawaran yang masuk Rp39,8 triliun pada Rabu, (3/1/2024) atau lelang SUN perdana pada 2024.

Berdasarkan data DJPPR Kemenkeu, penawaran yang masuk itu melebihi target maksimal yang ditetapkan sebelumnya sebesar Rp37,5 triliun untuk mendanai sebagian dari target pembiayaan APBN 2024.

Adapun, nominal lelang yang dimenangkan adalah sebesar Rp21,75 triliun. Dari ketujuh seri SUN tersebut, ada dua seri Surat Perbendaharaan Negara (SPN) dan lima seri Obligasi Negara (ON). “Total nominal yang dimenangkan dari tujuh seri yang ditawarkan tersebut adalah Rp21,75 triliun,” tulis DJPPR Kemenkeu dalam pernyataan resminya, Rabu, (3/1/2024).

Sementara Kemenkeu menyatakan outstanding utang pemerintah di Rp 8.041 triliun pada akhir November 2023.  Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kemenkeu, Suminto, menjelaskan berbagai indikator portofolio utang justru menunjukkan kinerja utang, termasuk risiko utang, lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya. Dia mencontohkan, rasio utang terhadap produk domestik bruto alias debt to GDP ratio mengalami perbaikan signifikan.

Debt to GDP ratio per akhir November tercatat 38,11 persen. Angka itu turun dari posisi Desember 2022 yang sebesar 39,7 persen. Selain itu, debt to GDP ratio per November 2023 juga turun dibandingkan Desember 2021 yang sebesar 40,7 persen.

Secara terperinci, seri SPN yang dilelang yakni SPN03240404 (New issuance) yang jatuh tempo 4 April 2024 dan SPN12250103 (New issuance) yang jatuh tempo pada 3 Januari 2025. Keduanya memiliki tingkat kupon diskonto dengan alokasi pembelian non-kompetitif maksimal 50% dari yang dimenangkan.

Sementara itu, ada lima seri obligasi negara yang ditawarkan yakni FR0097, FR098, FR0100, FR0101, dan FR0102. Adapun, alokasi pembelian seri ON maksimal 30% dari seluruh lelang yang dimenangkan.  

Sedangkan periode jatuh tempo mulai dari tahun 2029 hingga 2054. Namun, FR0102 memiliki tingkat bunga tetap (fixed rate) yang akan ditetapkan pada 3 Januari 2024. Adapun, seri FR0101 yang jatuh tempo 15 April 2029 dengan tingkat kupon 6,87% mendapatkan penawaran tertinggi dari investor sebesar Rp10 triliun, sedangkan nominal yang dimenangkan sebesar Rp6,7 triliun.

Penawaran tertinggi kedua jatuh pada FR0100 sebesar Rp8,61 triliun, tingkat kuponnya 6,62% dan jatuh tempo pada 2034. Diikuti seri FR0102 dengan tingkat kupon 6,87%, penawaran masuk sebesar Rp5,19 triliun.

Sementara itu seri SPN12250103 dan SPN03240404 mendapatkan penawaran masuk masing-masing Rp8,46 triliun dan Rp2,4 triliun. Keduanya memiliki tingkat kupon diskonto. Sebagai informasi, penjualan SUN tersebut akan dilaksanakan dengan menggunakan sistem pelelangan yang diselenggarakan oleh Bank Indonesia (BI).

SUN yang akan dilelang mempunyai nominal per unit sebesar Rp1 juta. Pada prinsipnya, semua pihak baik investor individu maupun institusi, dapat menyampaikan penawaran pembelian (bids) dalam lelang. Namun dalam pelaksanaannya, penyampaian penawaran pembelian harus melalui peserta lelang sebagaimana diatur dalam PMK No. 168/PMK.08/2019. 

Back to top button