Market

Minyak Dunia Turun US$74 per Barel, DPR Tuntut Jokowi Turunkan BBM Subsidi

Anggota Komisi VII DPR asal PKS, Mulyanto mendesak pemerintah menurunkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi. Konsekuensi turunnya harga minyak dunia hingga US$74 per barel.

Hal itu disampaikan Mulyanto dalam interupsi di Rapat Paripurna DPR Ke-14 Masa Persidangan III Tahun Sidang 2022 – 2023 dengan agenda Pidato Ketua DPR Pada Pembukaan Masa Persidangan III Tahun Sidang 2022-2023 di Gedung Nusantara II, Senayan, Jakarta, Selasa (10/1/2023).

“Mohon kiranya Pimpinan DPR dapat mendorong mendesak pemerintah untuk menurunkan harga BBM bersubsidi seperti Pertalite dan Solar. Karena harga minyak dunia saat ini sudah merosot tajam dari puncaknya 120 dolar AS per barel, sekarang sudah menyentuh sekitar US$74 per barel,” tegas Mulyanto.

Lebih lanjut, Mulyanto mengatakan, harga BBM sekelas Pertalite (RON 90) milik operator BBM swasta seperti Revo 90 dan BP90, kini sudah turun harga. Sehingga wajar bila masyarakat mulai mempertanyakan kapan harga BBM bersubsidi seperti Pertalite dan Solar, turun.

“Operator swasta sudah menurunkan harga komoditas BBM nya termasuk Pertamina untuk yang non subsidi. Bahkan untuk BBM sekelas Pertalite seperti Revo 90 juga BP90 sudah menurunkan harganya. Akhirnya masyarakat bertanya-tanya, kapan (harga) Pertalite 90 ini turun?!” lanjurnya.

Selain itu, dia menyoroti meningkatnya inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) Indonesia tahun 2022, sebesar 5,51 persen (year on year/yoy). Angka tersebut mengalami peningkatan dibandingkan dengan inflasi IHK 2021 sebesar 1,87 persen (yoy) dan lebih tinggi dari sasaran 3,0±1 persen.

Hal tersebut terutama dipengaruhi oleh dampak penyesuaian harga BBM pada September 2022 lalu. Oleh sebab itu, Legislator Dapil Banten III ini menilai penurunan harga BBM bersubsidi diperlukan untuk dapat kembali meningkatkan daya beli masyarakat di tengah inflasi yang terjadi.

“Karenanya untuk meringankan beban masyarakat, dan meningkatkan daya beli mereka, mohon kiranya pimpinan (DPR) dapat mendorong dan mendesak pemerintah untuk mempertimbangkan penurunan harga BBM bersubsidi,” tutup Mulyanto.

Back to top button