Kanal

Jadi Dirut PLN Jangan Senang Dulu, Belum 2 Tahun Bisa Diganti

Sebagai mantan direktur utama PT PLN (Persero), Dahlan Iskan mengakui bebannya berat. Jangan kaget dua tahun terjadi pergantian diganti.

Pernyataan Dahlan yang dikenal sebagai pendiri koran terbesar di Pulah Jawa ini, terkait dengan nasib Zulkifli Zaini yang mental dari posisi Dirut PLN, digantikan Darmawan Prasodjo dari PDI Perjuangan.

Dahlan yang menjadi bos besar parbik setrum pelat merah periode 2009-2011 itu, menuturkan, usia rata-rata jabatan dirut PLN itu, tidak akan lebih dari 2 tahun. “Memang (Dirut) PLN ini nasibnya jelek, karena setelah pak Eddie Widiono direksi itu rasanya hanya 2 tahunan. Saya juga 2 tahun, kebetulan saya minta tidak mau lama. Tapi targetnya tercapai. Jadi kira-kira setidak-tidaknya ada 4 Dirut 2 tahunan,” ujar Dahlan Iskan dikutip dari sesi bincang virtual di YouTube, Minggu (9/1/2022).

Menurut dia, jabatan direksi seharusnya jangan terlalu sering diganti, sebab itu akan menganggu kestabilan perusahaan. Dahlan lantas berkaca pada perusahaan swasta yang bisa punya perencanaan panjang karena usia kerja pemimpinnya lebih lama. “Tetapi penggantian sekarang sih (Zulkifli Zaini ke Darmawan Prasodjo) saya maklum, karena punya tujuan tertentu yang akan datang itu harus pindah ke green energy,” ungkapnya.

“Sementara anggapan umum, PLN itu kan agak anti green energy. Anti dalam pengertian bukan idealismenya, tetapi anti dalam hitungan bisnisnya belum masuk,” dia menambahkan.

Di sisi lain, Dahlan juga sedikit menceritakan pengalamannya saat jadi Bos PLN selama 2 tahun. Kala itu, dia membawa program kepada direksinya agar tidak hanya harus bersih, tetapi juga harus membersihkan.

Namun, tampaknya Dahlan terlalu ambisius dengan program tersebut. Dia sudah diperingatkan oleh beberapa kawannya jika itu berisiko, tapi ia tetap lanjut. “Kita bersih-bersih, salah satunya pasti di batu bara. Ketika kita bersih-bersih dan menyakitkan banyak orang, saya diingatkan, banyak orang yang kehilangan rezeki, dan orang kehilangan rezeki bisa berbuat apa saja. Tapi waktu itu semangat saya masih seperti aktivis ketika mahasiswa, dan punya kesempatan bersih-bersih,” bebernya.

Dahlan menyebut, sebagian orang sakit hati karena kehilangan rezeki. Mereka pun memilih bersabar, menunggu posisinya sebagai Dirut PLN selesai. Pada momen itu lah mereka melancarkan aksi untuk memperkarakannya. “Ternyata jalan pikiran orang yang di luar kami, dia kan udah lama jadi Dirut PLN. Paling lama 5 tahun. Kita tunggu saja dia berhenti, baru kita hajar. Bahkan di tengah-tengah itu banyak yang berusaha agar dia bisa berhenti lebih cepat dari seharusnya,” tuturnya.

“Bersih-bersih itu salah. Apakah saya menyesal, ndak, ya sudah. Itu risiko,” tandas pria asal magetan, Jawa Timur ini yang terpenatal dari kerajaan bisnisnya.

Iwan Purwantono

Mati dengan kenangan, bukan mimpi
Back to top button