Market

Mendag Zulhas Optimistis IUEA-CEPA Diimplementasikan Awal Agustus 2023

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan optimistis persetujuan Indonesia-United Arab Emirates Comprehensive Economic Partnership Agreement (IUAE-CEPA) dapat diimplementasikan pada awal Agustus 2023.

“Saya optimistis bahwa IUAE-CEPA dapat diimplementasikan pada awal Agustus 2023. Saya meyakini IUAE-CEPA akan lebih memperkuat hubungan ekonomi dan perdagangan kedua negara,” ujar Mendag Zulhas melalui keterangan tertulis di Jakarta, Selasa (6/6/2023).

Pada pertemuan dengan Menteri Negara Uni Emirat Arab Ahmed bin Ali Al Sayegh, Mendag Zulhas mengapresiasi Uni Emirat Arab yang telah menyampaikan notifikasi kepada Indonesia tentang penyelesaian ratifikasi pada 26 Desember tahun lalu.

Di sisi lain, proses pengesahan ratifikasi IUAE-CEPA Indonesia sudah mencapai tahap akhir dan akan disahkan melalui Peraturan Presiden (Perpres).

“Saat ini, Kantor Kepresidenan melalui Sekretariat Negara sedang memproses penerbitan Perpres. Diharapkan Perpres tersebut dapat terbit pada Juni 2023,” kata Mendag Zulhas.

Di samping membahas perkembangan IUAE-CEPA, kedua pihak saling menyampaikan dukungan satu sama lain. Menteri Al Sayegh menyampaikan dukungan keketuaan Indonesia di ASEAN. Mendag Zulhas pun menyampaikan dukungan kepada Uni Emirat Arab sebagai tuan rumah KTT WTO ke-13 yang akan diselenggarakan di Abu Dhabi pada 2024.

Uni Emirat Arab merupakan negara tujuan ekspor ke-19 dan asal impor ke-18 bagi Indonesia. Pada periode Januari-Maret 2023, total perdagangan kedua negara tercatat sebesar US$1,13 miliar. Pada periode ini, ekspor Indonesia ke Uni Emirat Arab tercatat sebesar US$615,31 juta, sedangkan impor Indonesia dari Uni Emirat Arab tercatat sebesar US$516,09 juta.

Sebelumnya pada 2022, total perdagangan kedua negara tercatat sebesar US$5,06 miliar dengan ekspor Indonesia ke Uni Emirat Arab sebesar US$2,30 miliar dan impor Indonesia dari Uni Emirat Arab sebesar US$2,76 miliar.

Ekspor utama Indonesia ke Uni Emirat Arab di antaranya perhiasan, minyak kelapa sawit, kendaraan bermotor, kain tenun, serta monitor dan proyektor. Sementara impor Indonesia dari Uni Emirat Arab di antaranya emas, aluminium tidak ditempa, belerang, produk besi/baja setengah jadi, serta asiklik hidrokarbon.

Back to top button