Arena

Inilah Tim Esports Pertama di Indonesia dan Sejarah Perkembangannya


Timnas eSports Indonesia berhasil menjuarai AFC eAsian Cup atau Piala Asia 2023, usai mengalahkan Jepang dalam dua pertandingan pada Selasa, 6 Februari 2024.

Sebelumnya, dalam format pertandingan best of three, Indonesia lolos ke babak final mengalahkan Thailand di semifinal dengan skor 1-0 dan 2-1.

Pencapaian ini merupakan pencapaian terbesar Indonesia pada keikutsertaan perdananya dalam AFC eAsian Cup.

Industri eSports di Indonesia memang tergolong baru. Namun tim eSport-nya sendiri telah melewati sejarah yang panjang hingga sampai di titik ini.

Siapakah tim eSports pertama di Indonesia, dan agaimanakah sejarah sejarah dan perkembangannya?

Sejarah dan Perkembangan eSport di Indonesia

Pertandingan kompetitif eSports pertama yang tercatat di sejarah Indonesia adalah turnamen Super Mario Bros di Taman Hiburan Rakyat, Surabaya. 

Kini tempat tersebut telah berubah nama menjadi Hi-Tech Mall.

Industri eSport di Indonesia kemudian mulai serius dan muncul ke permukaan setelah Eddy Lim, Ketua Umum Indonesia eSport Association (IeSPA) membentuk Liga Game di tahun 1999.

Kala itu, DOTA dan Counter Strike menjadi lomba kompetitif pertama yang di dalamnya terdapat wakil dari Indonesia, meskipun saat itu belum menorehkan prestasi.

Perkembangan eSports di Indonesia tidak lepas dari maraknya game populer PC dan Mobile seperti DOTA 2, Free Fire, dan Mobile Legends yang meluas di masyarakat.

Dalam perkembangannya, tim eSport Indonesia pun akhirnya dipertimbangkan di mata dunia setelah EVOS Legends mengalahkan 16 tim dari negara berbeda dalam M1 World Championship 2019.

Tim eSports Pertama di Indonesia 

XCN Gaming adalah tim profesional eSport legenda yang digadang-gadang sebagai tim eSport pertama di Indonesia. 

Dibentuk pada tahun 2003 oleh Ferdinand Putra (iMothed), XCN awalnya hanya beranggotakan enam pemain, yaitu Ferdinand Putra (Imothed), Grayson Sumarlin (Gray), Varian Asihwardji (Xtriver), Indra (Legends), Vebbie Lim (Peacemaker), dan Carey Ticoalu (Virelis).

Saat itu, XCN hanya berfokus pada Counter Strike hingga Valve merilis seri terbaru dari Counter Strike 1.6 yang dikenal dengan Counter Strike: Global Offensive (CS:GO).

Sebagai tim eSport pertama di Indonesia, prestasi XCN di bidang Counter Strike tidak main-main.

Dalam turnamen World Cyber Games (WCG) 2003, XCN berhasil berhasil menempati urutan ke-6 dunia dan menjadi tim Asia yang masuk ke dalam jajaran delapan besar dunia bersama China.

Ketika masuk ke DOTA 1, XCN juga menjadi tim yang ditakuti tidak hanya di turnamen lokal, tapi jug se-Asia Tenggara.

Puncak prestasi XCN di bidang DOTA adalah ketika mereka berhasil menjuarai turnamen Asia DOTA Championship pada tahun 2007.

Hingga kini, XCN masih menjadi tim aktif dengan game yang paling sering mereka mainkan adalah Cross Fire, game Massively Multiplayer Online First Person Shooter (MMOFPS) asal Korea Selatan yang dipegang salah satu penerbit game lokal Indonesia.

.

.

Baca berita dan artikel menarik lain Inilah.com di Google News.

Back to top button