Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas telah menerima hasil investigasi terkait insiden di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armina) dari Pemerintah Arab Saudi. Laporan tersebut sedang ditelaah oleh pihaknya sebelum disampaikan kepada publik.
“Kami sudah menerima hasil investigasi dari Pemerintah Saudi atas kejadian di Muzdalifah, Arafah, dan Mina. Kami masih pelajari hasil investigasi itu karena memang panjang. Nanti akan kami sampaikan ke publik,” kata Menag mengutip laman resminya, Sabtu (29/7/2023)
Investigasi tersebut dilakukan oleh Nazaha, lembaga antikorupsi Arab Saudi. Menurut Menag, lembaga tersebut menemukan adanya beberapa kekurangan dalam pelayanan yang diberikan oleh pihak ketiga di Saudi.
Menag akan memberikan tanggapan secara utuh setelah membaca dan mempelajari laporan tersebut sepenuhnya. “Saya juga membaca sebentar bagian dari temuan yang didapatkan oleh Nazaha. Nanti kami akan baca dulu, kami akan kaji apa temuan mereka secara utuh. Selanjutnya, akan kami sampaikan kepada publik,” tutur Menag.
Sebelumnya, dalam penyelenggaraan ibadah haji 1444H, jemaah haji Indonesia mengalami beberapa permasalahan selama puncak ibadah haji di Armina. Beberapa isu yang muncul meliputi keterlambatan distribusi makanan, keterlambatan penjemputan jemaah di Muzdalifah, serta kondisi tenda dan ketersediaan air bersih di Mina yang kurang memadai.
Menag Yaqut sempat menyampaikan protes kepada Mashariq selaku pihak penyedia layanan di Masyair dan juga melaporkan masalah ini kepada otoritas Arab Saudi. Dia kemudian meminta Pemerintah Arab Saudi untuk melakukan investigasi, dan permintaan ini diterima, dengan dibentuknya tim investigasi gabungan antara Pemerintah Arab Saudi dan Indonesia.
Ibnu Naufal
