Market

Djohan Chandra Mendulang Cuan dari Bakpao, Makanan Tradisional Khas Tionghoa

Awalnya, bakpao hanya identik dengan isian kacang hijau atau daging ayam. Stigma itu sangat melekat dalam banyangan masyarakat sebelum Djohan Chandra mencetuskan sebuah ide yang inovatif. Ide inilah yang kemudian melahirkan Djohnpao pada 2013.

Sejak saat itu pula, makanan tradisional khas Tionghoa tersebut tidak lagi hanya memiliki 2 rasa, melainkan sampai ratusan varian. Djohnpao mengklaim bahwa mereka kini sudah memiliki 150 macam varian rasa, mulai dari buah-buahan sampai sayuran.

Sebelum berkembang sampai sejauh ini, Djohnpao awalnya hanya menyajikan beberapa rasa, seperti kelapa, coklat, dan kacang. Kemudian, seiring bertambahnya waktu, semakin bertambah pula varian bakpao yang disajikan.

Siapa Djohan Chandra?

Djohan Chandra merupakan pria asal Medan kelahiran tahun 1981, sekaligus seorang pengusaha kuliner yang kreatif dan inovatif.

Pria yang satu ini adalah seorang pecinta bakpao. Kecintaannya terhadap makanan tradisional yang satu ini, membuatnya terpikirkan sebuah ide untuk membuat bakpao dengan beraneka rasa.

Mendulang Cuan dari Bakpao dengan Berbagai Varian Rasa - inilah.com
Merintis Djohnpao pada 2013, Djohan Chandra berkomitmen untuk terus berkreasi dalam menyajikan bakpao dengan varian rasa. (Foto: Dok. Pribadi)

Aneka rasa bakpao tersebut terinspirasi dari setiap kota, negara, maupun tempat-tempat yang pernah dia kunjungi.

Sebelum meniti karirnya sebagai pengusaha bakpao dengan aneka rasa, dirinya bekerja paruh waktu sebagai waiter, kemudian menjadi asisten chef. Pekerjaan tersebut, ia tekuni semasa masih bersekolah di Taiwan. Djohan pun lalu melanjutkan studinya sampai ke jenjang strata dua (magister) di Singapura.

“Pengalaman yang saya miliki sewaktu bekerja di beberapa Rest Noodle dan Dimsum itulah yang kemudian menjadi inspirasi saya untuk membangun bisnis bakpao yang lain dari yang lain,” ujar Djohan kepada Inilah.com di Jakarta, Selasa (30/8/2022).

Begitulah kisah awal mula Djohnpao terbentuk.

Djohnpao, Bakpao Unik dan Favorit

Sejak awal merintis Djohnpao pada 2013, Djohan Chandra berkomitmen untuk terus berkreasi dalam menyajikan bakpao dengan varian rasa yang bisa diterima di lidah semua orang.

Selain menambah pilihan rasa bakpao, inovasi dalam menciptakan rasa baru tersebut bisa menjadi ciri khas yang hanya ada di Djohnpao.

Pada awal Djohnpao beroperasi, varian rasa bakpao yang disajikan belumlah sebanyak yang sekarang. Dulu Djohnpao baru menyajikan bakpao dengan rasa coklat, kelapa, dan kacang.

Kini, setelah makin berkembang dan dikenal pasaran luas, Djohnpao menghadirkan bakpao dengan citra rasa yang modern dan kekinian. Nutella, char siu mocca, milo, dan cheese adalah menu andalan yang paling direkomendasikan di Djohnpao.

Selain varian rasa yang menjadi andalan tersebut, ada juga rasa honey dew, tiramisu, pandan, taro milk, pineapple, mango, durian, coffee, dan masih banyak lagi varian rasa yang lainnya.

Ada juga varian bakpao unik lainnya di Djohnpao, berdasarkan citra rasa masakan Nusantara. Di antaranya adalah bakpao dengan rasa rendang, udang pete, sate pada, chicken lember bao, dan chicken sambal matah.

Harga bakpao dengan rasa yang unik ini terbilang cukup murah. Anda bisa mendapatkan satu piece bakpao Djohnpao mulai dari harga Rp10 ribu hingga Rp20 ribu.

Apakah Anda tertarik untuk mencoba bakpao unik yang satu ini? Jika iya, Anda bisa datang ke store Djohnpao, baik yang ada di Medan maupun Jakarta, yang dibuka mulai dari jam 10:00 WIB hingga 18:00 WIB.

Selain datang ke store-nya langsung, konsumen juga bisa membelinya secara online melalui Grabfood.

Djohnpao dan Event Charity

Meskipun usahanya terbilang sangat sukses, Djohan Chandra tidak lupa untuk berbagi dengan sesama sebagai bentuk rasa syukurnya kepada Tuhan. Pria yang satu ini cukup sering mengadakan acara amal, salah satunya adalah Djohnpao Charity Concert.

Acara amal ini melibatkan sejumlah selebritis dan artis Tanah Air, serta berhasil menjual tiket hingga mencapai 1300 tiket. Dana yang terkumpul melalui Djohnpao Charity Concert ini disalurkan kepada Yayasan Tangan Harapan yang ada di NTT.

Pesan moral yang bisa dipetik dari kisah hidup pengusaha kreatif ini adalah untuk selalu melibatkan Tuhan dalam setiap usaha yang kita jalani.

Back to top button