Market

Bekas Stockpile Batu Bara Diubah Jadi Sentra Industri Penggerak Perekonomian

Senin, 10 Okt 2022 – 05:01 WIB

Bekas Stockpile Batu Bara Diubah Jadi Sentra Industri Penggerak Perekonomian

Sentra Industri Bukit Asam (SIBA), Muara Enim – Foto: inilah.com

PT Bukit Asam Tbk atau PTBA mengubah bekas penampungan batu bara atau stockpile tak terpakai menjadi sentra industri masyarakat. Upaya ini PTBA lakukan untuk bisa memberdayakan masyarakat di sekitar kawasan tambang agar bisa mandiri dan menggerakan perekonomian di wilayah sekitar.

Lokasi sentra industri ini berada di Desa Lingga, Kecamatan Lawang Kidul, Kabupaten Muara Enim, Sumatera Selatan. Di lokasi ini terdapat unit rumah industri masyarakat yang berbasis Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).

Lewat program Corporate social responsibility atau CSR ini, PTBA mengubah lahan seluas 1,5 hektare bekas stockpile era kolonial menjadi pusat UMKM di Muara Enim. Lahan ini sebelumnya adalah tanah lapang yang biasanya warga sekitar pakai untuk berkumpul khususnya pada malam hari.

“Dulu lahan ini adalah Stockpile batu bara dulunya. Sudah tidak terpakai dan akhirnya jadi seperti tempat untuk berkumpul warga waktu itu,” kata Assistant Vice President Community Engagement Partnership PTBA, Hendri Mulyono kepada Inilah.com.

Pekerjaan masyarakat saat itu juga terbilang hanya serabutan mulai dari berdagang hasil kebun hingga berjualan kebutuhan pokok. Namun wilayah ini memiliki potensi ekonomi yang besar jika digarap secara serius.

Ada 10 Unit SIBA

Hendri mengatakan, kawasan Muara Enim khususnya di Desa Lingga sendiri saat itu belum memiliki sentra industri masyarakat yang serius. Padahal banyak potensi untuk bisa diangkat dan dikembangkan menjadi sebuah produk khas yang menjadi daya tarik wisata.

Untuk itu, PTBA lewat program CRS-nya akhirnya membentuk sebuah perkumpulan UMKM yang bernama Sentra Industri Bukit Asam (SIBA). Berkat pembinaan dan pembimbingan dari perusahaan akhirnya terbentuk 10 rumah sentra industri di SIBA.

Sentra industri ini terdiri dari SIBA Rosella, Kopi, Batik Kunjur, Songket, Konveksi, Pengelola, Pembibitan, Bonsai, Pertukangan dan Perikanan.

Dari unit usaha ini banyak produk-produk berkualitas yang sudah dihasilkan. Bahkan ada yang menjadi produk khas Muara Enim seperti Rosella, batik dan tenun. Rosella sendiri merupakan produk teh dan sirup hasil olahan masyarakat sekitar yang bibitnya ditanam oleh masyarakat sendiri.

SIBA Muara Enim

Sedangkan batik dan tenun ini sama seperti produk kain di wilayah Indonesia lainnya, namun yang membedakan adalah corak dan motifnya. Produk kain seperti batik dan tenun Desa Lingga ini menggunakan motif khas Kujur yang berarti tombak di dalam bambu. Ini adalah senjata khas milik Puyang Pelau, penyebar agama islam di Muara Enim.

PTBA juga membantu para unit sentra industri ini untuk mempromosikan dan memasarkan produknya. Hal ini dilakukan agar produk-produk masyarakat bisa banyak dikenal sehingga meningkatkan penjualan mereka.

Promosi dan pemasaran yang sudah PTBA lakukan dengan cara mengikutsertakan produk-produk SIBA ini dalam acara pameran di berbagai daerah. Salah satunya dalam ajang Superbike dan MotoGP di Mandalika dimana seluruh BUMN mendapatkan kesempatan untuk mempromosikan program CSR masing-masing.

Selain pemasaran untuk luar kota, produk SIBA juga dipasarkan untuk wilayah Sumatera Selatan. Seperti produk kopi yang sudah dipasarkan secara luas di Muara Enim dan Palembang.

Sedangkan produk Rosella dipasarkan ke wilayah Lampung, Palembang, Jakarta, Bandung, Bekasi, Yogja dan pemasaran lewat e-commerce seperti PaDI UMKM, Shopee serta Tokopedia. Begitu juga untuk produk SIBA lainnya dengan wilayah jangkauan yang sama.

Omzet Sentra Industri Menjanjikan

Satker CSR PTBA, Listati Abulaka mengatakan omzet penjualan SIBA ini tergolong cukup menjanjikan. Sebab masing-masing produk saat ini sudah bisa memperoleh omzet Rp3 juta hingga Rp22 juta per bulan.

Dia mencotohkan untuk SIBA Kopi sendiri omzet per bulan September 2022 mencapai Rp17 juta, SIBA Jamur Rp10,3 juta dan SIBA Bonsai Rp4 juta per bulan. Sedangkan untuk SIBA Rosella omzet per Agustus 2022 mencapai Rp22,6 juta.

“SIBA Songket omzet kelompok per bulan rata-rata Rp3 juta. Pemasaran internal PTBA, Kabupaten Muara Enim dan Prov Sumatera Selatan,” katanya kepada Inilah.com.

Listati menambahkan untuk produk Batik Kunjur dari SIBA menjadi produk paling populer karena omzet penjualan di tahun 2022 ini menembus angka Rp388 juta. Bahkan pemasaran produk ini sudah hampir mencakup wilayah Indonesia seperti Kabupaten Muara Enim, Sumatera Selatan, Jakarta, Bandung, Kalimantan dan Surabaya. Bahkan produk Batik Kunjur ini sudah tampil di Indonesia Fashion Week (IFW) 2022.

Dengan potensi besar ini PTBA akan menjadikan SIBA di Muara Enim ini sebagai salah satu destinasi wisatan. Hal ini sejalan dengan rencana perusahaan yang akan menjadikan kota tambang ini menjadi kota wisata yang bisa menarik banyak pelancong untuk datang.

Selain sentra industri, PTBA juga telah mendirikan museum batu bara dan Zoo & Jogging Track di Tanjung Enim untuk menunjang Muara Enim menjadi kota wisata di Indonesia.

Back to top button