Kanal

11 Warga India Tewas, Heatstroke Juga Bisa Mengancam Warga Indonesia

Sebelas orang meninggal karena sengatan panas di India setelah sekitar 1 juta warga menunggu berjam-jam di bawah sinar matahari pada acara yang disponsori pemerintah. Warga India yang meninggal itu terkena heatstroke. Apa saja gejalanya dan bagaimana pencegahannya?

Pejabat setempat, Senin (17/4/2023) mengatakan, selain 11 warga meninggal dunia, sekitar 50 orang dirawat di rumah sakit dan 600 lainnya jatuh sakit. Saat acara berlangsung di sebuah lapangan di dekat kota barat Mumbai pada hari Minggu (16/4/2023), suhu mencapai hampir 38 derajat Celcius dengan tingkat kelembapan yang tinggi, lapor media lokal.

Pejabat senior pemerintah India juga ikut menghadiri upacara tersebut, termasuk Menteri Dalam Negeri Amit Shah, yang memuji kesetiaan massa yang menunggu begitu lama di bawah sinar matahari.

Partai Bharatiya Janata yang berkuasa di India mengatakan sekitar satu juta orang menghadiri acara tersebut, lapor surat kabar Indian Express. Kantor Kepala Menteri negara bagian Maharashtra Eknath Shinde menggambarkan peristiwa itu sebagai “insiden yang menyedihkan dan meresahkan” dan menjanjikan kompensasi untuk kerabat para korban.

Pakar iklim di negara tersebut sudah memperingatkan ancaman gelombang panas dan memperkirakan terjadinya lonjakan penyakit terkait panas. Gelombang panas telah menewaskan lebih dari 6.500 orang di India sejak 2010, dan tahun lalu mencatat rekor suhu di beberapa kota di seluruh negeri.

Pihak berwenang di negara bagian Benggala Barat mengumumkan penutupan selama seminggu dari semua sekolah, perguruan tinggi dan universitas mulai Senin karena cuaca panas, lapor media lokal.

Panas banget di Jakarta

Cuaca panas tidak hanya terjadi di India. Cuaca Jakarta beberapa hari ini panas sekali hingga terasa menyengat. “Bulan April, posisi semu matahari berada di sekitar Latitude: 10° 45′ North, Longitude: 89° 22′ East, dan menunjukkan fase gerak semu ke utara hingga Juni nanti, yang masih berdampak penyinaran matahari optimum di wilayah Indonesia khususnya bagian ekuator dan Selatan,” kata Senior Forecaster BMKG, Muhammad Hakiki, kepada wartawan, Selasa (18/4/2023).

Hakiki mengatakan cuaca cerah berawan pada pagi dan siang hari menandakan kondisi awan yang bisa menghalangi sinar matahari relatif berkurang sehingga kondisi tersebut memicu penerimaan radiasi matahari dan membuat suhu lebih terik. “Kondisi tersebut dapat memicu penerimaan radiasi matahari menjadi cukup baik di permukaan dan suhu yang cukup terik, terutama pada siang tengah hari,” katanya.

Hakiki melanjutkan, suhu tertinggi 37,2 derajat Celsius tercatat di Balai 2 Ciputat. Sementara suhu maksimum di Indonesia berkisar 33-37 derajat Celsius. “Suhu maksimum cenderung terjadi di antara 10.00-16.00 ketika tutupan awan paling minimal,” jelasnya.

Dia mengatakan suhu panas bisa terjadi hingga musim kemarau berakhir sekitar Oktober mendatang. BMKG pun memberikan saran kepada pemudik yang bertepatan dengan musim kemarau. “Menyiapkan segala perlengkapan dan obat-obatan saat mudik Lebaran, menyiapkan fisik yang sehat ketika berkendaraan, selalu melakukan update informasi arus mudik Lebaran dari berbagai kanal media, selalu konsumsi air putih cukup agar terhindar dari dehidrasi,” ujar Hakiki.

Bagaimana gejala serangan panas ini?

Heatstroke atau serangan panas adalah suatu kondisi yang disebabkan oleh tubuh yang terlalu panas, biasanya sebagai akibat dari kontak yang terlalu lama atau aktivitas fisik dalam suhu tinggi. Bentuk cedera panas yang paling serius ini, dapat terjadi jika suhu tubuh naik hingga 40 derajat Celsius atau lebih tinggi. Kondisi ini paling umum terjadi pada bulan-bulan musim panas.

Heatstroke membutuhkan perawatan darurat. Heatstroke yang tidak diobati dapat dengan cepat merusak otak, jantung, ginjal, dan otot. Kerusakan semakin parah jika pengobatan ditunda lebih lama, meningkatkan risiko komplikasi serius atau kematian.

Kemampuan seseorang untuk mengatasi panas yang ekstrim tergantung pada kekuatan sistem saraf pusat. Pada usia sangat muda, sistem saraf pusat belum berkembang sepenuhnya, dan pada orang dewasa di atas 65 tahun, sistem saraf pusat mulai memburuk, yang membuat tubuh Anda kurang mampu mengatasi perubahan suhu tubuh. Kedua kelompok usia tersebut biasanya mengalami kesulitan untuk tetap terhidrasi, yang juga meningkatkan risiko.

Mengutip Mayo Clinic, tanda dan gejala sengatan panas meliputi, suhu tubuh tinggi sebagai tanda utama penyakit ini. Gejala lainnya adalah kondisi mental atau perilaku yang berubah. Kebingungan, agitasi, bicara cadel, lekas marah, delirium, kejang, dan koma, semuanya bisa diakibatkan oleh sengatan panas.

Biasanya juga terjadi perubahan dalam berkeringat. Pada heatstroke yang disebabkan oleh cuaca panas, kulit akan terasa panas dan kering saat disentuh. Namun, pada sengatan panas yang disebabkan oleh olahraga berat, kulit mungkin terasa kering atau sedikit lembap. Orang yang mengalami heatstroke biasanya mengalami mual atau muntah, kulit memerah, serta pernapasan mungkin menjadi cepat dan dangkal.

Denyut nadi mungkin dapat meningkat secara signifikan karena tekanan panas memberikan beban yang luar biasa pada jantung untuk membantu mendinginkan tubuh. Biasanya juga diikuti dengan sakit kepala berdenyut.

Tubuh bisa mengontrol suhu

Sementara itu Dr Prashant Bhatt Konsultan Senior Penyakit Dalam Rumah Sakit, Manipal Patiala India, mengatakan, tubuh manusia memiliki kemampuan bawaan untuk mengatur suhu yaitu untuk mengontrol suhu tubuh dalam kisaran suhu ideal yang diinginkan untuk tubuh menggunakan metabolisme.

“Tubuh cenderung menggigil dalam keadaan dingin untuk menghasilkan panas dalam tubuh, sedangkan dalam lingkungan yang panas berkeringat untuk mendinginkan suhu,” kata Dr Prashant, seperti dikutip dari websitenya.

Saat serangan panas terjadi, suhu tubuh dapat naik hingga 41 derajat Celsius atau lebih tinggi dalam waktu 10 hingga 15 menit. “Serangan panas dapat menyebabkan kematian atau cacat permanen jika tidak ditangani tepat waktu. Biasanya, itu terjadi ketika seseorang terpapar suhu ekstrem dan dapat diperburuk oleh dehidrasi,” katanya.

Berisiko kematian? Heatstroke adalah kondisi serius dan membutuhkan perawatan medis segera. Dengan suhu yang melonjak, kita harus ekstra hati-hati untuk menghindari kondisi tersebut. Heatstroke dapat mengakibatkan sejumlah komplikasi, tergantung berapa lama suhu tubuh tinggi.

Komplikasi parah meliputi kerusakan organ vital. Tanpa respons cepat terhadap penurunan suhu tubuh, sengatan panas dapat menyebabkan otak atau organ vital lainnya membengkak, kemungkinan mengakibatkan kerusakan permanen. Tanpa perawatan yang cepat dan memadai, heatstroke bisa berakibat fatal.

Bagaimana tindakan terhadap orang yang mengalami heatstroke? Sambil menunggu perawatan darurat. bawa orang itu ke tempat teduh atau di dalam ruangan. Lepaskan pakaian berlebih. Dinginkan orang tersebut dengan cara apa pun yang tersedia.

Misalnya memasukkan ke dalam bak berisi air dingin atau pancuran air dingin, semprot dengan selang taman, sepon dengan air dingin, kipas angin sambil menyiram dengan air dingin, atau letakkan kompres es atau handuk basah yang dingin di atas tubuh orang tersebut kepala, leher, ketiak, dan selangkangan.

Back to top button