News

Tolak Wacana Penundaan Pemilu dan Tiga Periode, Projo: Berbahaya buat Jokowi

Bendahara Umum (Bendum) Relawan Pro Jokowi (Projo) Panel Barus menegaskan wacana penundaan pemilu dan isu perpanjangan masa jabatan presiden hingga tiga periode, hanya akan menjadi bahaya bagi Presiden Joko Widodo (Jokowi).

“Buat kita isu penundaan pemilu dan tiga periode berbahaya buat Jokowi,” kata Barus kepada wartawan saat ditemui di Kantor DPP Projo, Jakarta Selatan, Rabu (28/12/2022).

Ia menekankan bahwa kedua isu ini sudah secara jelas bertentangan dengan konstitusi UUD 1945, yang berkaitan dengan demokrasi serta semangat reformasi.

“Nah yang harus dipahami dan perlu kami sampaikan adalah bahwa pemerintahan yang ada hari ini, bahwa kekuasaan yang berkuasa hari ini bisa berkuasa itu, karena hasil perjuangan reformasi dalam meruntuhkan Orde Baru,” terangnya.

Barus juga menyinggung bahwa memang masih ada harapan dari beberapa masyarakat yang menginginkan kepemimpinan Jokowi tiga periode.

“Apa yang menjadi harapan masyarakat (terkait) Jokowi tiga periode ini silakan saja, dan itu juga fakta terjadi memang ada di musra Jawa Barat pembukaan pertama kali Pak Jokowi unggul 29 persen. Lalu kemarin di NTT Pak Jokowi juga unggul, dan ini fakta yang nggak bisa kita hilangkan,” tuturnya.

Meski begitu, Barus menyinggung bahwa ide liar mengenai perpanjangan kekuasaan dan penundaan pemilu, justru pemicunya berasal dari para elite politik.

“Namun sayangnya, menurut kami ide-ide liar pemanjangan kekuasaan apapun bentuknya penundaan pemilu, ini trigger-nya dari elite politik bahkan ketua lembaga tertinggi,” ungkap Barus.

“Ini yang berbahaya menurut Projo, ini adalah tindakan liar, tindakan yang berbahaya cenderung menubruk konstitusi dan berlawanan terhadap semangat reformasi,” sambungnya.

Oleh karena itu, Projo tidak ingin mendorong adanya kekuasaan yang bersifat totalitarianisme serta mengamini tindakan berbahaya, yang justru membahayakan Jokowi.

“Dan ini akan mendorong satu kekuasaan totalitarianisme dan kita tidak mungkin ada dalam posisi yang mengamini tindakan-tindakan berbahaya,” ujar Barus.

Back to top button