Hangout

Titiek Soeharto Ajak Generasi Muda Nguri-nguri Budaya Lewat Berkebaya

Nguri-nguri budaya nusantara wajib dilestarikan agar tidak punah, salah satunya dengan berkebaya. Upaya tersebut terus digencarkan oleh Himpunan Ratna Busana (HRB) Surakarta.

Di moment hari jadi HRB pusat ke-51 ini, Ketua HRB Indonesia, Titiek Soeharto secara langsung turut hadir melakukan edukasi ragam busana daerah pada generasi muda di Kota Solo.

“Edukasi ini melestarikan, menumbuhkan rasa cinta bagi wanita Indonesia untuk mencintai busana nasional dan busana daerah, salah satunya menghimpun ibu-ibu yang sebelumnya cuek terhadap busana nasional dengan seperti ini mereka berupaya untuk berkebaya,” ucap Titiek, putri dari Presiden ke-2 Republik Indonesia, Soeharto, saat ditemui inilahjateng di Kota Solo, Selasa (5/12/2023).

Menurutnya, saat ini, kebaya tidak hanya digunakan saat menghadiri acara kawinan, tetapi beberapa orang sudah mulai menggunakan kebaya saat bermain dengan teman sebaya. Ia ingin mengedukasi generasi milenial bahwa mengenakan kebaya tidak membuat tampilan menjadi lebih tua.

“Kita generasi ketiga dari yang sepuh, diharapkan ajak temannya dan kita sebagai HRB dituntut untuk pakaian berkebaya pakem,” ujarnya.

Seperti diketahui, ibunda Titiek Soeharto, (alm) Ibu Tien Soeharto, dinilai sebagai ikon pakem kebaya. Sebab, Ibu Tien kental sekali mempertahankan pakaian dengan berkebaya. Ibu Tien bukan hanya memakai kebaya dalam seremoni tertentu, tapi juga dalam kegiatan sehari-hari.

“Ibu saya hari-hari selalu pakai kebaya, jadi bukan sesuatu yang beda. Jadi tidak hanya tampil cantik dan elegan, tapi juga membantu perajin batik,” tandasnya.

Sebagai informasi, pada Maret 2023 lalu, pemerintah resmi mendaftarkan kebaya Nusantara sebagai Intagible Heritage Culture (IHC) ke UNESCO. 

Back to top button