Hangout

8 Hal yang Mesti Disiapkan Jemaah Haji Penderita Diabetes


Jemaah haji Indonesia khususnya penderita diabetes diminta lebih waspada selama menjalani ibadah sakral di tanah suci.

Dokter spesialis penyakit Diabetes RSUP Cipto Mangunkusumo, Farid Kurniawan SpPD, PhD, mengungkapkan apa saja yang mesti diperhatikan para jemaah haji penderita diabetes.

Persiapan ini, untuk mengatasi segala resiko yang mungkin terjadi saat pelaksanaan ibadah haji.

jemaah haji diabetes
Jemaah haji Lansia merupakan kelompok yang semakin meningkat dalam penyelenggaraan ibadah haji.(Foto: MCH 2023 Kemenag RI)

“Untuk mengatasi risiko-risiko memang harus ada persiapan khusus yang dipersiapkan pasien diabetes,” Ujar Farid, dalam sebuah diskusi di Jakarta, Sabtu (11/5/2024).

Berikut Hal yang Mesti Disiapkan Jemaah Haji Pendertia Diabetes:

1. Persiapkan Insulin

Dr Farid meminta agar jemaah untuk berkonsultasi dulu dengan dokter perihal kemungkinan komplikasi dan penyesuaian dosis obat atau tipe insulin yang akan digunakan, serta meminta dokter untuk memberikan surat keterangan mengenai kondisi dan pengobatan diabetes pasien yang bersangkutan.

2. Surat Keterangan Dokter

Para jemaah haji harus pula membawa surat keterangan mengenai kondisi dan pengobatan diabetes.

Hal ini diperlukan untuk memudahkan petugas kesehatan haji melakukan tindakan saat pasien membutuhkan penanganan medis di Tanah Suci.

post-cover
Ilustrasi. Cek Gula Darah bagi penderita diabetes. (Foto:istock)

“Isinya namanya siapa, kontak yang bisa dihubungi, grup atau kloter, termasuk juga informasi obat-obatan yang dikonsumsi apa saja. Nah itu biasanya memudahkan tim kesehatan atau panitia penyelenggara mengidentifikasi kebutuhan jamaah,” kata Farid.

3. Bawa Obat dalam Jumlah Lebih

Farid juga menganjurkan penderita diabetes yang hendak menunaikan ibadah haji, membawa persediaan obat dalam jumlah yang memadai atau berlebih agar bisa selalu tersedia sewaktu-waktu dibutuhkan.

Gejala Diabetes
Ada beberapa gejala terkait diabetes, tetapi banyak yang tidak disadari dan membingungkan. Terkadang gejalanya sangat halus dan sulit dibedakan. (foto: erawadee.com)

Menurut dia, penderita diabetes sebaiknya memastikan obat yang akan digunakan dalam waktu 3×24 jam selalu ada di dalam tas tenteng bersama identitas saat beraktivitas di Tanah Suci.

4. Letakan Insulin di Tas Berpendingin

Dr Farid menganjurkan agar jemaah penderita diabetes untuk menaruh insulin di dalam tas tenteng atau tas pendingin selama berada di dalam pesawat.

Insulin ini, segera disimpan di dalam kulkas setelah tiba di pemondokan agar kondisinya tetap baik.

Dia juga mengingatkan pasien diabetes untuk memastikan persediaan insulin pens dan jarum memadai selama menunaikan ibadah haji.

post-cover
llustrasi. Manfaat insulin pen bagi penderita untuk diabetes.(Shutterstock/Orawan Pattarawimonchai)
 

“Jika memungkinkan, sebelum dan sesudah ibadah seperti tawaf dan sa’i lakukan pengukuran gula darah sehingga kadar gula darah bisa terjaga. Jaga-jaga juga, bawa sumber gula seperti permen atau cemilan untuk mencegah hipoglikemia,” katanya.

5. Vaksin

Ia menyampaikan bahwa pasien diabetes juga perlu mendapatkan vaksinasi seperti meningitis, influenza, dan pneumonia untuk meminimalkan kemungkinan terserang infeksi selama menunaikan ibadah haji.

6. Atur Pola Makan

Para jemaah haji juga harus senantiasa menjaga pola makan agar kadar gula dalam darahnya stabil selama menunaikan ibadah di Tanah Suci.

Penderita diabetes harus mengatur makan agar tidak sampai mengalami hipoglikemia (gula darah di bawah kadar normal), atau hiperglikemia (gula darah di atas kadar normal), yang dapat menjadi kendala dalam menunaikan ibadah haji.

Manfaat puasa bagi diabetes
Berpuasa sebenarnya memiliki banyak manfaat untuk para penyandang diabetes. (Foto:Dok  Harvard Health).

“Menyiapkan pola makan secara teratur menjadi hal yang sangat penting untuk menjaga gula darah tetap stabil dan ini perlu diperhatikan dan pintar-pintar sendiri dalam mengaturnya,” ujar 
Dietisien dari RSUP Cipto Mangunkusumo, Lilik Fauziyah Ahmad, S.Si, T, RD.

7. Siap Sedia Air Minum

Para jemaah haji penderita diabetes harus memastikan kebutuhan air terpenuhi dan menjaga tubuh selalu terhidrasi.

Oleh karenanya, penting bagi jemaah selalu membawa botol minum berisi air agar bisa minum kapan saja.

“Saat menjalankan ibadah haji, jangan minum air dingin, karena jamaah haji Indonesia seringnya berpikir ketika cuaca panas minum dingin enak sekali. Padahal setelah itu jadi batuk dan bermasalah dengan tenggorokan. Baiknya minum air dengan suhu normal,” kata Lili.

8. Senantiasa Cek Kondisi Kaki

Hal yang juga mesti diperhatikan para jemaah haji penderita diabetes yakni, senantiasa memperhatikan kondisi kaki selama menunaikan ibadah.

Sepatu khusus penderita diabetes
Ilustrasi. Sepatu khusus penderita diabetes. (Foto:iStock)

“Kondisi kaki termasuk satu hal yang harus diperhatikan penyandang diabetes saat menjalani perjalanan ibadah haji. Karena, sebagai perawat tidak jarang kami temui pasien diabetes ini sepulang ibadah kakinya melepuh, luka, dan sebagainya. Padahal ini bisa dicegah,” ujar Perawat dari RSUP Cipto Mangunkusumo, Ita Octavia Astuti S.Kep

Ita menyarankan agar pasien diabetes untuk melakukan peregangan otot paling tidak dua jam sekali agar peredaran darah tetap lancar, utamanya saat berada di dalam pesawat.

Para jemaah, juga disarankan sesekali melepas alas kaki agar kaki tidak terlalu lembab.
 

Back to top button