News

Soroti Perubahan Iklim, PBNU: Harus Disiasati dari Berbagai Perspektif

Bencana alam yang terus meningkat seperti kenaikan suhu bumi atau perubahan iklim, rupanya menarik perhatian organisasi keagamaan seperti Nahdlatul Ulama (NU). Ketua umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf atau yang akrab disapa Gus Yahya menilai penanggulangan bencana alam ini harus disiasati dari berbagai perspektif.

“Menyangkut perubahan iklim ini sangat fundamental. Ini menyangkut satu set kebijakan kompleks yang harus didesain sedemikian rupa untuk menjadi output yang koheren,” kata Gus Yahya saat membuka Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim NU (LPBI NU) di Pesantren Al-Hamidiyah Depok, dikutip Minggu (4/6/2023).

Acara peresmian Rakornas ini juga dihadiri oleh Ketua LPBI NU TB Ace Hasan Syadzily yang menyebut penanggulangan bencana dan perubahan iklim ini sejalan dengan tujuan forum agama G20 atau Religion of Twenty (R20), ingin menjadikan agama sebagai solusi dinamis bagi masalah dunia saat ini dan di masa depan, serta sejalan pula dengan satu abad NU.

“Kami mengangkat tema ini sejalan dengan apa yang dihasilkan oleh tokoh agama dalam R20 yaitu spiritual ekologis dan sejalan dengan 1 Abad NU yaitu merawat jagad membangun peradaban,” jelas Ace.

Ia juga menegaskan bahwa peran agama sebagai solusi masalah global tengah menghadapi tantangan baru, yaitu perubahan iklim. Masalah ini tentu saja akan berdampak pada sektor lain seperti kesehatan, ekonomi dan lainnya karena terganggunya mobilisasi manusia akibat perubahan iklim ini.

Selain itu, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto menyebut tema yang diangkat oleh LPBI NU ini sangat tepat dengan isu yang tengah dihadapi masyarakat Indonesia saat ini. Ia mengatakan Indonesia sekarang berada dalam bencana meteorologi, seperti kekeringan.

Direktur Utama Yayasan Islam Al-Hamidiyah Dr. KH Imam Susanto Sjaichu selaku tuan rumah juga menyampaikan terima kasih kepada PBNU yang mempercayakan yayasannya ini sebagai tempat untuk penyelenggaraan Rakornas dan seminar LPBI NU.

“Kami berharap acara ini memberikan kontribusi, terwujudnya masyarakat yang adaptif dan memiliki ketahanan dalam menghadapi bencana,” ungkap dia.

Back to top button