Hangout

Sinead O’Connor, Bertahun-tahun Melawan Penyakit Mental

Penyanyi asal Irlandia Sinead O’Connor meninggal dunia pada Rabu (26/7/2023) pada usianya di 56 tahun. Kabar meninggalnya O’Connor diumumkan oleh pihak keluarga melalui RTE (Radio dan Televisi Nasional Irlandia) yang kemudian tersiarkan kepada seluruh pihak.

Sebelum meninggal, O’Connor telah bertahun-tahun berjuang melawan penyakit gangguan mental akibat luka dan kekerasan yang dia alami sejak kecil. Ia didiagnosis mengalami post-traumatic stress disorder (PTSD) dan borderline personality disorder.

Mungkin anda suka

Dia menceritakan kisah hidupnya yang memilukan dimana dirinya mendapatkan berbagai bentuk kekerasan dari ibunya sendiri. Dia berkata bahwa sebenarnya ibunya tidak menginginkan dirinya dan lebih menginginkan memiliki seorang anak laki-laki. O’connor menceritakan bahwa rambutnya selalu dipotong habis oleh ibunya agar dirinya terlihat seperti anak laki-laki.

“Memori terdahulu mengatakan bahwa ibuku bilang kalau tidak seharusnya aku lahir. Dia tidak menginginkanku, dia tidak ingin anak perempuan, dia ingin aku menjadi seperti anak laki-laki. Dia memperlakukanku seperti anak laki-laki, dia memotong habis rambutku,” kata Sinead O’Connor dikutip dari People.com yang ditulis 2017 lalu.

Selain merasa depresi akibat luka dari masa kecilnya, O’Connor juga kembali mengalami masa depresi yang sulit, ketika dirinya harus kehilangan anak satu-satunya yang bernama Shane. Sang anak ditemukan tewas bunuh diri setelah melarikan diri dari ruang perawatan kesehatan mental.

Pada tahun 2015, O’Connor sempat menjalani histerektomi radikal untuk mengobati endometriosis, yang membuatnya merasa terpuruk.

Sinead O’Connor menjadi terkenal ketika dia membawakan lagunya yang diciptakan oleh Prince berjudul “Nothing Compares 2 U” dirilis pada tahun 1990.

Lagu tersebut membawa penyanyi kelahiran Dublin itu ke puncak popularitas dunia, lagu “Nothing Compares 2 U” merupakan sebuah lagu yang mengungapkan perasaan emosional akibat kehilangan yang dimana perasaan tersebut dapat memiliki arti berbeda-beda bagi setiap orang yang merasakannya. Sepanjang kariernya dalam dunia musik O’Connor telah melahirkan 10 album.

Penyanyi berkepala plontos itu dikabarkan menjadi mualaf pada tahun 2018. Sebelumnya, dirinya sudah beragama Islam, akan tetapi memutuskan untuk keluar dari agama Islam karena alasan pribadi dan perasaannya.

Namun, kemudian dirinya kembali memeluk Islam pada 2018. Keputusannya untuk kembali memeluk Islam adalah ketika dirinya membaca dua halaman di dalam Alqur’an dan bacaan tersebut membuatnya seperti merasakan ‘rumah’.

“Saya mulai mempelajari berbagai bacaan dari berbagai agama, mencoba mencari tahu kebenaraan mengenai Tuhan. Tidak pernah terfikirkan jika saya akan kembali bergabung dengan agama ini, akan tetapi ketika saya mulai membaca dan saya hanya membaca dua halaman dari dalam Al-Qur’an, saya merasakan seperti ‘Ya Tuhan, Saya di rumah’,” ucap O’Connor, dikutip dari The National News.

Sejak tahun 2018 pulalah dirinya mengenakan hijab dan mengubah namanya menjadi Shuhada Sadaqat. Meskipun tidak setiap saat dia menggunakan hijab. Akan tetapi dia mengakui bahwa dirinya mengenakan hijab karena menyukainya, tanpa ada paksaan dari pihak manapun.

Sampai saat ini belum diketahui apa penyebab dari meninggalnya Shuhada Sadaqat, pihak keluarga hanya mengonfirmasi kabar duka atas kepergian O’Connor dan mengutarakan kesedihan keluarga atas kepegiannya sang penyanyi.

Back to top button