Hangout

Sering Bakar Sampah, Bahayanya Bisa Sebabkan ISPA hingga Kanker

Belakangan viral adanya warga Pamulang, Kota Tanggerang Selatan, Banten, Raya Hari Setyo berusia 8 tahun harus dilarikan ke rumah sakit karena mengalami Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA). Hal tersebut karena pembakaran sampah yang dilakukan oleh warga di sekitar rumahnya.

Semua pembakaran terbuka yang dilakukan menimbulkan risiko terhadap lingkungan dan kesehatan masyarakat.

Asap yang dihasilkan dari pembakaran sampah dapat mencemari udara yang kita hirup. Abu dari hasil pembakaran dapat mencemari tanah, air dan juga udara.

Jenis polutan yang dipancarkan tergantung pada apa yang dibakar. Asap dari pembakaran vegetasi dan bahan organik mengandung gas beracun seperti karbon monoksida, karbon dioksida, gas rumah kaca lainnya, nitrogen oksida, hidrokarbon, dan partikel yang cukup kecil untuk masuk ke paru-paru dan mempengaruhi sistem pernapasan.

Kemudian asap dari pembakaran sampah, yang ilegal, sangat beracun karena bahan kimia sintetis di kertas berlapis, plastik, dan bahan lain yang biasa dibuang orang.

Asap ini mungkin mengandung polutan di atas serta dioksin, arsenik, merkuri, kromium, bifenil poliklorinasi (PCB), timbal, dan polutan udara berbahaya lainnya yang diketahui bersifat karsinogenik.

Mengutip dari Wisconsis Department of Natural Resources, Sabtu (5/8/2023) pembakaran sampah akan berdampak pada kesehatan dalam jangka panjang.

Karena, saat pembakaran sampah akan mengeluarkan bahan kimia beracun yang akan dilepaskan, seperti nitrogen oksida, sulfur dioksida, benzo(a)pyrene (BAP) dan polyromatic hydrocarbons (PAHs). Bahan tersebut telah terbukti akan menyebabkan kanker ketika kita menghirup udara tersebut.

Selain itu, mengutip dari Indiana Department of Environmental Management, bahan kimia tersebut yang dihirup secara terus menerus akan menyebabkan ruam-ruam, sakit kepala, dan juga kesulitan bernafas.

Kemudian, dapat merusak paru-paru, meningkatkan risiko penyakit jantung dan dapat memperparah penyakit asma, bronkitis dan emfisema.

Sedangkan, bahan logam berat seperti timbal dan merkuri akan menyebabkan penyakit saraf.

Bahkan, lebih lanjut dapat meningkatkan risiko kanker, cacat lahir dan masalah kesehatan lainnya jika hasil dari pembakaran mencemari udara, air serta bahan makanan yang dikonsumsi oleh manusia.

Dikarenakan, angin dapat membawa polutan tersebut ke arah danau, sungai dan juga tanah. Lalu polutan dapat berpindah dari satu spesies ke spesies lainnya melalui rantai makanan, sehingga dapat membahayakan manusia, satwa liar dan ekosistem.

Back to top button