Market

Petani Asal Cikarang Bekasi Protes Kebijakan Impor Beras ke Menko Airlangga


Seorang petani bernama Cahya Dadang (57) asal Desa Sukamakmur, Kecamatan Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, melontarkan protes kepada Menko Perekonomian Airlangga Hartarto tentang kebijakan impor beras saat mulai masuk musim panen padi.

Sebab, jika impor beras tetap dilakukan pemerintah maka harga gabah dan beras akan turun. Akibatnya para petani tidak dapat menutup biaya tanam karena sebagian besar lahan pertanian mengalami gagal panen. Tanaman padi di Cikarang, Bekasi banyak yang terkena serangan hama tikus. 

Menurut Dadang saat ini gabah hasil panen dijual dengan harga Rp7 ribu per kilogram. “Kami berharap dipertahankan di harga Rp7 ribu,” tambah Dadang yang mengikuti acara “Gebyar Diskon Pupuk”, di Gudang Lini III PT Pupuk Indonesia di Cikarang Timur, Kabupaten Bekasi, Minggu (4/2/2024).

Menanggapi keluhan petani tersebut, Menko Airlangga menjelaskan pemerintah mengimpor beras untuk menjaga stabilitas harga. “Pemerintah melakukan impor, agar cadangan beras minimal 1,2 juta (ton). Karena, kalau tidak 1,2 juta ton, dengan kemarin El Nino, harga beras bisa melonjak,” katanya memaparkan dan tidak dapat memenuhi harapan Dadang.

Pasokan beras juga untuk mendukung program pemerintah dalam mengadakan program bantuan pangan, 10 kilogram per keluarga untuk 22 juta penduduk.  

Sementara dalam kesempatan itu, Airlangga membagikan kupon potongan 40 persen harga pupuk nonsubsidi kepada para petani di Cikarang, Bekasi.

Potongan harga tersebut diberikan kepada petani di 42 titik Kabupaten/Kota di seluruh Indonesia. Tujuannya agar petani bisa menikmati pupuk nonsubsidi dengan harga terjangkau serta membantu meningkatkan produktivitas pertanian dan kesejahteraan petani. 

Back to top button