Market

Otak-atik Posisi Menteri Keuangan, Ini Kode Keras Sri Mulyani


Bisa jadi, ini bukan karena kebetulan. Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani  tiba-tiba menyebut nama Chatib Basri, saat ditanya potensi keberlanjutan fiskal di pemerintahan selanjutnya.

Saat menjadi narasumber di acara Mandiri Investment Forum (MIF) 2024, Selasa (5/3/2024), Sri Mulyani tiba-tiba menyebut nama Chatib Basri yang saat ini menjabat Komisaris Utama Bank Mandiri.

Mungkin Sri Mulyani ingin menyampaikan bahwa sosok Chatib Basri cocok sebagai menkeu di pemerintahan selanjutnya. Di mana, sosok Chatib dinilai bisa melanjutkan tata kelola fiskal yang sudah dijalankan Sri Mulyani di Kementerian Keuangan (Kemenkeu).

Sri Mulyani menyebut Chatib adalah menteri keuangan periode 2012-2013. “Kenapa kita tidak meminta Pak Chatib saja untuk menjawab pertanyaan itu,” ucap Sri Mulyani menjawab pertanyaan Kania Sutisnawinata yang bertindak sebagai moderator.

Suara Sri Mulyani ini, tentunya tidak sembarangan. Perempuan yang berhasil menjaga defisit APBN tetap terkelola dengan baik dan rendah di 10 tahun pemerintahan Jokowi ini, tentu punya alasan khusus. Asal tahu saja, defisit APBN 2023 bisa dijaga 1,65 persen dari produk domestik bruto (PDB).

Turun jauh ketimbang saat pandemi COVID-19 masuk Indonesia pada 2020, defisit anggaran mencapai 6,14 persen dari PDB. “Tanggung jawab kami untuk memastikan bahwa kami akan memberikan warisan anggaran yang sehat dan kredibel yang cukup kuat,” kata Sri Mulyani.

Menariknya lagi, Prabowo yang hadir juga dalam MIF 2024, sempat bersalaman dengan Chatib Basri. Selain itu, Prabowo juga bersalaman dengan Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo dan Direktur Utama Bank Mandiri, Darmawan Junaidi.

Sebelumnya, media asing Bloomberg menyebut 4 nama calon menkeu yang berpeluang ditunjuk Prabowo jika ditetapkan KPU sebagai presiden 2024-2029. Keempat nama itu adalah Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara Kartika Wirjoatmodjo, Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan Mahendra Siregar, dan Direktur Utama PT Bank Negara Indonesia (BNI) Royke Tumilaar.

Nama-nama itu dianggap paling cocok untuk posisi menkeu karena keahliannya di bidang keuangan serta memiliki kepemimpinan yang efektif. Untuk posisi menkeu, Prabowo akan menunjuk profesional, bukan dorongan dari parpol.

 

Back to top button