Hangout

Ini Fakta Menarik dan Misteri Masjid Al-Aqsa yang Wajib Diketahui

Masjid Al-Aqsa adalah masjid suci yang memiliki sejarah penting dalam peristiwa Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad SAW.  

Masjid ini berdiri di atas tanah kota Yerusalem di Palestina. Di dalam kompleks masjid ini diketahui memiliki bangunan lainnya yang berkubah emas besar dengan bentuk persegi delapan, yang dikenal sebagai Masjid Qubbat as-Sakhrah atau Masjid Kubah Batu. Nama lain dari Qubbat Ash-Sakhrah (Kubah Batu) adalah Dome of the Rock.

Kubah Sakhrah selesai dibangun pada tahun 691 M. Hal ini turut menjadikannya sebagai bangunan Islam tertua yang masih ada di dunia.

Banyak yang percaya bahwa kubah batu kuning keemasan itu adalah kubah Masjid Al-Aqsa. Padahal, sebenarnya keduanya berada di gedung yang berbeda.

Bila diamati berdasarkan foto-foto yang beredar di media sosial, bentuk kubah Masjid Al-Aqsa dan kubah Shakhrah terlihat sama. Namun, warnalah yang membedakan antara kedua kubah tersebut. 

Nama Masjid Al-Aqsa disebutkan dalam Al-Quran dan beberapa hadis Nabi SAW. Seperti halnya pada QS. Surat Al-Isra ayat 1 berikut ini:  

سُبْحَٰنَ ٱلَّذِىٓ أَسْرَىٰ بِعَبْدِهِۦ لَيْلًا مِّنَ ٱلْمَسْجِدِ ٱلْحَرَامِ إِلَى ٱلْمَسْجِدِ ٱلْأَقْصَا ٱلَّذِى بَٰرَكْنَا حَوْلَهُۥ لِنُرِيَهُۥ مِنْ ءَايَٰتِنَآ ۚ إِنَّهُۥ هُوَ ٱلسَّمِيعُ ٱلْبَصِيرُ

Artinya: Arti: “Maha Suci Allah yang memimpin hamba-Nya pada suatu malam dari Masjidil Haram ke Al Masjidil Aqsa, yang Kami berkahi di sekelilingnya, agar Kami tunjukkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (keagungan) Kami. Sesungguhnya Dia Maha Mendengar dan Maha Mengetahui.” 

Berikut ini fakta dan misteri mengenai masjid Al-Aqsa yang telah dirangkum dari berbagai sumber:

1. Terdapat Batu Shakhrah di Dalam Masjid Kubah Ash-Shakhrah

Fakta dan Misteri Masjid Al-Aqsa
Tampilan Kubah Batu yang di dalamnya terdapat batu Ash-Shakhrah. Foto: aqsainstitute.org

Diketahui bahwa Kubah (masjid) Shakhrah adalah salah satu bangunan yang berdiri tepatnya di bagian tengah kompleks Masjid Al-Aqsa. 

Di dalam Masjid Shakhrah diketahui menyimpan batu yang dikenal sebagai batu Shakhrah. 

Mengutip islamicity.org, batu ini berada 1,5 meter di atas tanah dan memiliki bentuk yang tidak beraturan. Batu Shakhrah juga dikenal sebagai jantungnya Al-Aqsa. Beberapa keistimewaan yang dimiliki batu ini antara lain:

a. Batu Shakhrah adalah Bagian dari Surga

Sebagaimana disebutkan dalam hadis riwayat Anas bin Malik yang berbunyi “Sesungguhnya surga merindukan Baitul Maqdis, Shakhrah Baitul Maqdis itu dari Surga dan merupakan pusat bumi”.

Pernyataan Anas bin Malik menunjukkan bahwa ada dua batu surgawi yang diturunkan ke bumi ini, yaitu Hajar Aswad di Makkah, dan Shakhrah di Al-Aqsha. Tak hanya itu, pada batu Sakhrah dalam Qubbat As-Sakhrah di sekitarnya terdapat kaligrafi surah Yasin yang mengelilinginya.

b. Shakhrah Jadi Batu Pijakan Nabi Muhammad

Diyakini batu ini menjadi pijakan Nabi Muhammad SAW ketika hendak bermi’raj ke langit ke tujuh dalam peristiwa Isra dan Mi’raj.

Berdasarkan kisahnya, batu Sakhrah ini ingin ikut Nabi Muhammad berangkat ke Sidrah Al-Muntaha. Namun, Nabi Muhammad SAW melarangnya, sehingga batu Sakhrah tidak jadi ikut. Bagaimanapun, batu ini masih ada sampai hari ini.

c. Menjadi Kiblat Pertama Umat Muslim

Status Shakhrah dalam sejarah Islam adalah menjadi simbol kiblat yang begitu bersejarah dan bernilai tinggi.

Hal ini berdasarkan buku yang ditulis DR. Fathi Zaghrut berjudul An-Nawazil fi Tarikhil Islam. Buku tersebut mengungkapkan bahwa Kubbah Ash-Shakrah ini menjadi kiblat para Nabi hingga pada masa Rasulullah sebelum hijrah.”

d. Shakhrah Menjadi Tempat Ditiupnya Sangkakala

Berdasarkan Surah Qaf Ayat 41, berbunyi:

وَٱسْتَمِعْ يَوْمَ يُنَادِ ٱلْمُنَادِ مِن مَّكَانٍ قَرِيبٍ

Artinya: Dan dengarkanlah (seruan) pada hari penyeru (malaikat) menyeru dari tempat yang dekat.

Para mufassir mengartikan bahwa “penyeru” berarti malaikat Israfil, sedangkan “tempat yang dekat” berarti Shakhrah di Baitul Maqdis, karena tempat itu yang paling dekat dengan langit, menurut tafsir Jalaluddin al-Mahalli dan Jalaluddin as-Suyuthi.

e. Nazar Nabi Yakub Mendirikan Al-Aqsa

Dikutip dari buku berjudul Al-Amakin al-Masyhuriyah fi Hayati Muhammad SAW (harum semerbak, tempat-tempat bersejarah yang dikunjungi Rasulullah SAW) oleh Hanafi al-Mahlawi, memaparkan bahwa jauh sebelum Nabi Sulaiman AS membangun Haekal atau Baitallah (tempat ibadah umat Yahudi pertama yang indah dan megah), Nabi Ya’kub AS (nenek moyang Sulaiman AS) telah membangun sebuah masjid di Palestina yang bernama Masjid Al-Aqsha.

Hal serupa juga ditulis dalam Atlas Sejarah Para Nabi dan Rasul oleh oleh Sami bin Abdullah al-Maghluts. Dalam penjelasannya, ia menyebut Masjid Al-Aqsa pertama kali dibangun oleh Nabi Ya’kub AS, dan direnovasi oleh Nabi Daud AS, dan kemudian disempurnakan oleh Nabi Sulaiman AS. 

Suatu malam Nabi Ya’qub sedang bepergian. Dia lelah dan kemudian tertidur di atas batu. 

Tak lama, beliau bermimpi melihat tangga yang terbentang dari surga ke bumi. Pada saat itu, seorang malaikat datang bersamanya.

Beliau pun terbangun dan bernazar apabila ia kembali dengan selamat ke keluarganya, beliau akan membangun masjid di atas tempat ia bermimpi tadi.

2. Bukit Bait Suci (Temple Mount) jadi Situs Suci Bagi Islam, Yahudi, dan Nasrani

Kawasan Bukit Bait Suci atau Temple Mount yang di dalamnya terdapat Kubah Batu dan Masjid Al-Aqsa, dibangun pada tahun pertama Masehi dan dipimpin oleh Herodes Agung sebagai bagian dari pembangunan kembali Kuil Kedua. 

Situs Temple Mount diyakini sebagai tempat suci bagi umat Islam dan Yahudi. Situs tersebut dianggap suci oleh orang Yahudi karena di dalamnya terdapat kuil Yahudi kuno.

Pada saat yang sama, umat Islam juga merasa berhak atas tempat suci tersebut karena di dalamnya terdapat Masjid Al-Aqsha, yang dikenal sebagai Al-Haram al-Sharif. 

Bangunan ini terletak di bagian tertinggi (puncak) Gunung Moria, yaitu tempat di mana orang Yahudi dan Kristen percaya bahwa Abraham mempersembahkan putranya, Ishak sebagai korban kepada Tuhan (Kejadian 22: 1-18 dan Al-qur’an Surah Al-Saffat 37: 102-110).

Namun saat ini, Gunung Moria menjadi rumah bagi Masjid Al-Aqsa, situs tersuci ketiga Islam, dan Kubah Batu yang berlapis emas.

Al Aqsa saat ini berada di bawah kendali lembaga Islam Waqf. Orang Yahudi hanya diperbolehkan berdoa di Tembok Barat, yang merupakan sisa-sisa Temple Mount.

Tak hanya itu, kebijakan yang dibuat juga melarang non-Muslim memasuki tempat-tempat suci, seperti Masjid Al-Aqsha dan Dome of the Rock atau Kubah Batu.

3. UNESCO Menolak Temple Mount Milik Yahudi

Pemerintah Israel kecewa dengan keputusan yang dikeluarkan UNESCO bahwa Temple Mount di Yerusalem sebagai tempat suci hanya milik umat Islam saja, bukan Yahudi. Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyebut keputusan UNESCO itu dirasa tidak masuk akal. 

Pemimpin Partai Buruh, Isaac Herzog juga memberikan reaksi atas pernyataan tersebut. Ia menuturkan bahwa Unesco mengkhianati misi mereka. “Dengan tak mengakui adanya Temple Mount, maka mereka mengkhianati sejarah bangsa Yahudi dan menimbulkan kebencian”.

Situs Temple Mount sebenarnya berada di situs di mana Masjid Al-Aqsa berada saat ini. Jika orang-orang Yahudi ingin menghancurkan Al Aqsa untuk membangun kembali Temple Mount, itu bisa memicu perang, sebab Al Aqsa adalah tempat tersuci ketiga bagi umat Islam setelah Mekkah dan Madinah. Ini telah menjadi pertempuran antara Muslim dan Yahudi selama beberapa dekade. 

Diketahui bahwa Palestina, Mesir, Aljazair, Maroko, Libanon, Oman, Qatar dan Sudan yang mengajukan draft resolusi dan menyatakan bahwa Temple Mount sebagai situs Islam.

Back to top button