Market

Nilai Kontrak Rp201 Miliar, PT Hutama Karya Garap Jalur Selatan Jawa Timur-Bali

PT Hutama Karya (Persero) mendapatkan kontrak bisnis untuk mengembangkan jalan lintas selatan wilayah Jawa bagian selatan. Targetnya, bisa memudahkan jalur logistik serta peningkatan sektor pariwisata di Jawa dan Bali.

Dengan kontrak tersebut, perseroan mengantongi kontrak baru untuk membangun jalan di Jawa Timur. Proyek garapan jalan ini menelan dana sekitar Rp 201,63 miliar.

Hutama Karya mendapat tugas untuk mengerjakan Jalan Lot 1A : Brumbun – P.Sibe di Tulungagung, Jawa Timur. Dalam proyek ini, Hutama Karya berkolaborasi dengan PT Gala Karya melalui KSO Hutama-Gala, dengan porsi Hutama Karya 70 persen dan Gala Karya 30 persen.

Penandatanganan kontrak telah dilaksanakan pada Senin (31/7) lalu di Kantor Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional Jawa Timur – Bali, oleh Vice President Operasi Divisi Sipil Umum Hutama Karya Adi Nugroho dan perwakilan dari PT Gala Karya yakni Ibnu Irawan. Ikut hadir dalam kesempatan penandatanganan tersebut Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional Jawa Timur – Bali (BBPJN Jatim-Bali) Rakhman Taufik.

Executive Vice President (EVP) Sekretaris Perusahaan Hutama Karya, Tjahjo Purnomo menyatakan bahwa proyek senilai Rp 201,63 Miliar ini, akan dibangun dalam 730 hari kalender dan ditargetkan rampung pada tahun 2025 mendatang.

Manfaat jangka panjang dengan kehadiran Jalan Lot 1A : Brumbun – P.Sibe ini akan berdampak pada pertumbuhan investasi dan peningkatan perekonomian yang terintegrasi dan berkelanjutan.

“Tentunya hal ini akan memberikan manfaat yang sangat positif bagi masyarakat sekitar serta dapat mengakomodir pengembangan jalan lintas selatan wilayah Jawa bagian selatan, memudahkan jalur logistik serta peningkatan sektor pariwisata di Jawa dan Bali,” ujar Tjahjo dalam keterangannya tertulis Hutama Karya, Sabtu (5/8/2023).

Lebih lanjut Tjahjo menjelaskan bahwa dalam proyek ini, Hutama Karya bertanggung jawab pada pekerjaan tanah (cut & fill), pekerjaan struktur, dan pekerjaan aspal dengan total penanganan pekerjaan sepanjang 9,5 KM.

“Dalam konstruksinya, akan diterapkan sejumlah metode kerja dengan dominan penggunaan alat berat konstruksi, mempercepat pekerjaan struktur agar pekerjaan finishing dapat segera dimulai dan melakukan review design sehingga dapat memastikan bahwa pekerjaan akan dilaksanakan secara efisien dan efektif,” ujar Tjahjo.

Back to top button