News

Momen Ngobrol Santai Lima Ketum Parpol Usai Pertemuan dengan Jokowi

Berbeda dengan Ketua Umum (Ketum) PDIP Megawati Soekarnoputri menjadi keluar paling awal dan langsung meninggalkan lokasi, lima ketum parpol lainnya memilih berbincang-bincang usai bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Selasa (2/5/2023) malam.

Kelima ketum parpol tersebut adalah Ketum Partai Golkar Airlangga Hartarto, Ketum PAN Zulkifli Hasan atau Zulhas, Pelaksana Tugas (Plt) Ketum PPP M. Mardiono, Ketum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Ketum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin.

Prabowo, Zulhas, dan Mardiono keluar dari di Istana Negara, Jakarta, Selasa (2/5/2023), sekitar pukul 21:51 WIB. Terlihat ketiganya berjalan bersama menuju pintu keluar. Kemudian terlihat, Prabowo juga dinantikan oleh Ketum PKB Cak Imin dan Ketum Golkar Airlangga Hartarto di pintu keluar. Cak Imin dan Airlangga sudah keluar lebih dulu. Tampak Prabowo Subianto juga sempat mengatupkan tangannya ke arah wartawan. Kelimanya juga terlihat saling berbincang dan tertawa.

Sebelumnya pada pukul 21:38 WIB Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri terlihat keluar lebih dulu. Terlihat Megawati menumpangi mobil berwarna hitam. Tampak Megawati membuka kaca sambil tersenyum. Dia juga terlihat melambaikan tangan ke arah wartawan. Megawati menjadi ketum parpol pertama yang keluar dari pintu istana.

Kehadiran para ketum parpol ini di Istana untuk melakukan pertemuan tertutup bersama Jokowi. Pertemuan berlangsung sejak pukul 19:00 WIB. Pertemuan ini tentu membuat banyak pihak bertanya-tanya, kuat dugaan pembicaraan ini akan membicarakan soal dukungan terhadap capres PDIP Ganjar Pranowo dalam kontestasi Pilpres 2024.

Sebelum pertemuan berlangsung, Ketua Majelis Pertimbangan DPP PPP Muhammad Romahurmuziy atau Romy meyakini pertemuan akan membahas wacana duet Ganjar Pranowo dengan Prabowo Subianto.

“Pertemuan nanti malam yang rencananya dihadiri seluruh ketum-ketum parpol pendukung pemerintah minus NasDem, berpotensi mewujudkan koalisi besar dengan formasi Ganjar-Prabowo sebagai capres-cawapres,” kata Romy melalui keterangan tertulis, Selasa (2/5/2023).

Dia mengakui wacana koalisi yang menduetkan Ganjar-Prabowo bertentangan dengan kondisi politik saat ini. Sebab Prabowo sudah diusung oleh Gerindra sebagai capres, dan Ganjar telah dideklarasikan oleh PDIP sebagai capres 2024.

Meski begitu, Romy menilai kemungkinan untuk menduetkan Ganjar dan Prabowo masih terbuka. Namun semua keputusan berada di tangan Prabowo. “Tentu hal ini terpulang ke Prabowo, apakah bersedia menjadi cawapres di tengah amanat partainya untuk menjadi capres,” ujarnya.

Lebih lanjut, Romy mengatakan jika nantinya usulan duet Ganjar-Prabowo ditolak, pertemuan hari ini hanya akan membahas pembagian kekuasaan. Sebab PDIP dan PPP sendiri sudah resmi mengusung Ganjar, sedangkan empat parpol lainnya seperti Gerindra, PAN, Golkar, dan PKB masih belum menentukan sikap soal capres.

Back to top button