News

Kritisi Anggaran Stunting, Prabowo Ungkap Hanya 20 Persen untuk Beli Susu


Calon presiden (capres) nomor urut 2 Prabowo Subianto menyoroti anggaran stunting di Indonesia yang dinilainya kurang efisien dan tidak dipergunakan secara nyata. Demikian ia ungkapkan saat berpidato dalam acara Trimegah Political and Economic Outlook 2024 bertajuk “The Urgency To Ignite Growth” di The Ritz-Carlton Pacific Place, Jakarta, Rabu (31/1/2024).

“Bahkan sudah berkali-kali Pak Jokowi menemukan kasus yang paling besar. Kasus anggaran stunting beliau periksa satu-satu di daerah, anggaran stunting biayanya kalau nggak salah Rp 10 miliar,” kata Prabowo.

Prabowo menjelaskan dari total Rp10 miliar untuk anggaran stunting tersebut, sekitar Rp8 miliar di antaranya dipergunakan bukan untuk membeli makanan dan susu. “Rp8 miliar dipakai perjalanan dinas, rapat kerja, simposium. Hanya Rp2 miliar dipakai untuk beli susu dan telor untuk anak-anak,” katanya.

Oleh karena itu, dalam salah satu programnya bersama cawapres Gibran Rakabuming Raka, ia ingin mengadakan makan siang dan susu gratis bagi anak-anak Indonesia, untuk jadi solusi mengatasi stunting. “Jadi salah satu program yang saya canangkan, free lunch for all children in Indonesia. Jadi, free lunch kita sudah hitung. Free lunch ini ternyata langkah strategis,” ucapnya.

Prabowo melanjutkan, program makan siang dan susu gratis sudah dilaksanakan di kurang lebih 76 negara, bahkan termasuk sejumlah negara yang pendapatan perkapitanya setengah dari Indonesia, seperti Kamboja, India, dan Malaysia. “India sudah melaksanakan kalau nggak salah lima tahun lebih. Kamboja dan Malaysia, mereka berani melaksanakan. Menurut saya, ini jawaban untuk stunting, terhadap investment for growth,” jelas dia.

Menurut Prabowo, program makan siang dan susu gratis ini bukan hal yang sia-sia, karena juga termasuk dalam cakupan bantuan sosial dan juga pendidikan. “APBN sekarang alokasi untuk bantuan sosial adalah Rp493 triliun. Apakah memberi makan terhadap anak-anak Indonesia yang kurang gizi sekarang nggak termasuk bantuan sosial?,” ucap Prabowo.

“Pendidikan (alokasi) Rp660 triliun, apakah memberi makan kepada anak-anak sekolah nggak termasuk bidang pendidikan? Kita bisa lihat (program makan siang dan susu gratis) bisa turun ke semua bidang. The resources are there if we refocus if we can reallocate kepada hal urgent,” tutur dia menambahkan.

Back to top button