Hangout

KLB Campak, Pentingnya Imunisasi Bagi Anak jangan Sampai Terlambat

Belum lama ini Kejadian Luar Biasa (KLB) atau wabah campak terjadi di beberapa propinsi. Salah satu penyebabnya adalah cakupan imunisasi yang rendah selama pandemi COVID-19.

Imunisasi adalah upaya untuk melindungi bayi dan anak dari berbagai penyakit  menular.

Dari semua jenis imunisasi, sebenarnya tidak ada yang dianggap lebih penting dari lainnya. Jadi sebisa mungkin semua anak mendapatkan semua jenis vaksin, baik yang menjadi program pemerintah maupun yang belum masuk program pemerintah.

“Kalau ingin anak kita sehat dan terhindar dari semua penyakit maka paling baik bila orang tua bisa melengkapi semua jenis imunisasi untuk anak. Hanya saja, memang ada jenis vaksin yang sudah disubsidi pemerintah sehingga lebih populer dan dianggal wajib, padahal vaksin di luar itu yang tidak disubsidi pemerintah bukan berarti tidak penting,” papar dr. Caessar Pronocitro SpA, Msc dalam Instagram Live Teman Parenting, Jakarta, Kamis, (26/01/2023).

Imunisasi untuk Semua Anak

Dr. Caessar melanjutkan, imunisasi seharusnya diberikan pada semua bayi sejak dilahirkan, tanpa memandang apakah terlahir normal, atau prematur. Imunisasi diberikan sesuai usia koronologis. Jadi jadwalnya sama, kecuali untuk vaksin hepatitis B menunggu berat badan 2 kg jika bayi terlahir prematur.

Banyak orang tua yang sengaja tidak memberikan imunisasi pada anak karena berbagai alasan. Misalnya, dengan ASI dan makanan bergizi, ditambah suplemen herbal seperti madu saja sudah cukup memberikan anak kekebalan tubuh.

Menurut dr. Caessar, hal itu tidak tepat. Ada dua jenis kekebalan tubuh, yaitu kekebalan tubuh yang bersifat umum dan kekebalan tubuh khusus atau spesifik.

Daya tahan tubuh yang yang bersifat umum ibarat tentara atau satpam yang akan menangkap siapa saja orang yang mencurigakan atau berpotensi jahat.

“Sedangkan kekebalan spesifik hanya menyerang virus atau bakteri tertentu, seperti Densus 88 yang hanya menangkap teroris. Dan kekebalan spesifik ini hanya didapatkan melalui imunisasi.  Misalnya antibodi campak hanya akan dibentuk dengan imunsasi campak, antibodi hepatitis B hanya terbentuk setelah imunisasi hepatitis B. Jadi tidak bisa kekebalan spesifik ini hanya diperkuat dengan ASI atau makanan,” paparnya.

Back to top button