Market

Bengkulu Siap Pasok Listrik Sumatera 110 MW dari Geothermal

Provinsi Bengkulu akan memasok energi listrik Sumatera sebesar 110 Megawatt dari sumber geothermal atau panas bumi. Hal ini merujuk kesiapan geothermal di wilayah provinsi berjuluk Bumi Raflesia itu.

“Potensi geothermal di wilayah Hulu Lais, Lebong, sudah dalam posisi siap dengan kapasitas 110 MW. Tinggal membangun pembangkit dan jaringan oleh PT PLN,” kata Gubernur Rohidin Mersyah di Bengkulu, Jumat (12/5/2023).

Rohidin menjelaskan, sedikit kendala yang masih mengemuka terkait klausul kebijakan pemerintah bahwa pembangkit dan jaringan harus menggunakan produk dalam negeri minimal 25 persen. Hal ini mengacu Perpres No. 16 Tahun 2018.

“Sementara, pada awal dahulu sudah dilakukan kontrak dengan negara Jepang dan siap menggunakan produk dari negara manapun,” ujar Rohidin memaparkan.

Oleh karena itu, Pemerintah Provinsi Bengkulu akan bersurat khusus ke kementerian terkait seiring masih adanya kendala tersebut. Pasalnya, komitmen kontrak itu sudah berjalan mulai dari 4-5 tahun lalu. Sedangkan, peraturan baru berlaku pada 2023.

“Harapan kami, jika ini dapat diselesaikan pada 2024 maka bisa beroperasi dan akan berdampak pada perekonomian Bengkulu maupun secara nasional dapat berkontribusi menciptakan ketahanan energi,” ucapnya.

Sementara, Direktur Operasi PT Pertamina Geothermal Energi (PGE) Pertamina Eko Agung Bramantyo menyampaikan, 110 Megawatt (MW) sudah siap, tinggal dialirkan kepada pembangkit yang akan dikelola oleh PT PLN.

“Memang jadwalnya agak mundur sedikit, karena kesiapan pembangkit yang ada terkait dengan pelelangan maupun pinjaman,” ujar dia menambahkan.

Back to top button