News

Jelang Akhir Jabatan, Bagaimana Kelanjutan Karier Politik Ridwan Kamil?

Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil akan segera menyelesaikan masa jabatannya pada 5 September 2023, publik pun jadi bertanya-tanya ihwal kelanjutan karier politik pria yang akrab disapa Kang Emil ini.

Ia mengaku sedang berada di persimpangan, sebab ada empat peluang baginya untuk melanjutkan karier politiknya. Berkenaan dengan itu, Kang Emil mengaku belum mengambil keputusan peluang mana yang akan ditempuhnya.

Adapun keempat peluang tersebut, satu di antaranya maju kembali di kontestasi Pilgub Jabar 2024. Ia mengaku masih mendapat banyak dukungan dari warga agar maju kembali guna memastikan kelanjutan pembangunan. Peluang yang kedua adalah bermigrasi ke Ibu Kota Jakarta, saat Pilkada Serentak 2024.

“Kalau ke DKI itu hanya karena surveinya tidak disangka-sangka bagus. Padahal, tidak ada baliho Ridwan Kamil di Jakarta. Saya tidak jalan-jalan di car free day Sudirman-Thamrin. Tapi survei lumayan. Berarti apa yang di Jabar dikonsumsi oleh orang Jakarta,” kata dia di Masjid Raya Al Jabar, dikutip Minggu (20/8/2023).

Sementara itu, untuk peluang ketiga adalah maju di kontestasi pilpres. Untuk peluang yang satu ini, Kang Emil menyatakan kemungkinan besar tak bisa ditentukan dalam waktu dekat. Sebab, menurutnya, dinamika politik saat ini masih begitu cair.

“Yang ketiga nasional dan masih berdinamika. Percaya sama saya, seperti 2019, perjodohan di detik akhir. Jangan menyimpulkan sekarang, karena ini masih survei perorangan. Bukan survei berpasangan. Masih jauh dari prediksi dan takdirnya. Jadi, ikuti saja. Saya mah mengalir, kalau pintunya terbuka, bismillah,” ucapnya.

Kemudian peluang keempat adalah mengamini tawaran menjadi menteri pada periode mendatang. Ia mengaku mendapatkan tawaran untuk menjabat sebagai menteri. Namun, Kang Emil tak menjelaskan tawaran itu datang dari koalisi politik mana, dan jabatan yang ditawarkannya.

“Keempat, ada yang nawarin jadi menteri. Siapa pun presidennya katanya. Tapi apapun itu hidup mah satu. Di manapun kita ditempatkan, manusia yang paling mulia adalah manusia yang paling bermanfaat,” katanya.

Back to top button