Hangout

Konsisten Turunkan Stunting, Menkes Ingatkan Remaja Tak Alami Anemia

Tingginya angka stunting di kalangan remaja kian mengkhawatirkan. Guna mengatasi persoalan itu, Menteri Kesehatan (Menkes) RI Budi Gunadi Sadikin mengingatkan kepada para segenap santriwati di Pondok Pesantren Al-Wathoniyah Pusat Putri agar tidak mengalami anemia.

“Yang paling penting itu adalah sebelum hamil, ibunya harus sehat. Itu yang paling penting,” kata Menkes RI, Budi Gunadi Sadikin di Jakarta, Rabu (26/10/2022).

Menkes RI juga menyampaikan bahwa para santriwati mesti melakukan pengecekan darah setiap satu tahun sekali dan meminum obat tablet penambah darah agar kondisinya tetap sehat.

“Adik-adik itu (santriwati) mesti sehat. Kalau adik-adik tidak sehat, anaknya sakit. (Jika tidak sehat) kemungkinan besar anaknya stunting,” tambahnya.

Selain itu, ia juga menjelaskan bahwa pencegahan dari munculnya stunting pada anak bisa dilakukan dengan menjaga kualitas kesehatan bagi para remaja, yang tidak mengalami anemia.

“Nah sehatnya apa, banyak ukuran sehat. Ini saya kasih lagi prioritas. Karena ini menjadi penyebab stunting yang cukup besar. Yakni selama masa remaja (adik-adik) tidak boleh mengalami anemia. Selama hamil (nanti) gizinya mesti cukup,” ujarnya.

Hal ini senada dengan apa yang menjadi target pemerintah terkait angka stunting di Indonesia harus bisa segera diturunkan secara cepat.

Wakil Presiden Ma’ruf Amin menargetkan angka prevalensi stunting di Indonesia pada tahun 2022 dapat turun minimal 3 persen dibandingkan tahun 2021 yang berada di angka 24,4 persen.

“Prevalensi stunting tahun 2022 harus turun setidaknya 3 persen melalui konvergensi (program) intervensi spesifik dan sensitif yang tepat sasaran, serta didukung data sasaran yang lebih baik dan terintegrasi, pembentukan TPPS dan (penguatan) tingkat implementasinya hingga di tingkat rumah tangga melalui Posyandu,” kata Wakil Presiden Ma’ruf.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button