News

Kepercayaan Publik ke Polri Naik, PPP: Buah dari Ketegasan Menindak Sambo

Politikus Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Arsul Sani mengatakan ketegasan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dalam menindaklanjuti kasus eks Kadiv Propam Ferdy Sambo merupakan salah satu tolok ukur keseriusan Polri dalam berbenah diri.

Karenanya tidak mengherankan bila tingkat kepercayaan publik terhadap Polri naik. Raihan ini, tutur Arsul, tentu perlu disambut dengan apresiasi. “Naiknya kembali tingkat kepercayaan (trust) publik ke Polri pasca anjloknya trust tersebut karena peristiwa Sambo menunjukkan bahwa langkah korektif ke dalam yang dijalankan Kapolri diapresiasi masyarakat,” kata Arsul kepada wartawan, Senin (3/6/2023).

Arsul menyebut, ketegasan Polri dalam menindak Sambo tentu juga mengandaskan pandangan publik selama ini yang meragukan ada penindakan tegas dari institusi Polri, ke sesama rekannya. “Selama ini kan seperti ada kesan bahwa penindakan internal itu tidak tegas dan tertutup. Tapi, di bawah Kapolri Listyo Sigit ini terdapat perubahan yang positif,” tutur Arsul.

“Proses-proses penyelesaian dugaan pelanggaran etik dapat diikuti oleh publik melalui pemberitaan media dengan baik, kemudian hukumannya juga tegas. Istilahnya sudah tidak terdengar lagi ungkapan ‘jeruk makan jeruk’,” sambung dia.

Anggota Komisi III DPR ini meminta Kapolri dan jajaran meningkatkan tertib etik pada anggota. Jangan sampai kejadian yang tak mengenakkan kembali terulang, berpotensi merusak lagi kepercayaan publik yang sudah baik ini.

“Hanya kami di Komisi III DPR minta agar Kapolri dan jajaran pimpinan Polri terus meningkatkan tertib etik dan hukum di kalangan anggota Polri, termasuk memproses beberapa kasus yang di dalamnya diduga ada keterlibatan atau backing dari perwira Polri,” tutupnya.

Diketahui, hasil survei Indikator Politik Indonesia menunjukkan tingkat kepercayaan publik terhadap Polri telah pulih sejak kasus yang menimpa eks Kadiv Propam Polri Irjen Pol. Ferdy Sambo karena kini telah mencapai 76,4 persen.

“Ternyata, kurang dari setahun, polisi berhasil memulihkan citranya,” kata Peneliti Utama Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi saat memaparkan hasil survei bertajuk ‘Evaluasi Publik Atas Kinerja Lembaga Penegak Hukum dan Perpajakan’ secara virtual, dipantau dari Jakarta, Minggu (7/2/2023).

Burhanuddin menyebutkan pada rilis survei Agustus 2022, kepercayaan publik terhadap Polri anjlok ke angka 54 persen. Saat itu, survei dilakukan kurang lebih sebulan setelah peristiwa pembunuhan berencana oleh Ferdy Sambo. “Kami sampaikan itulah trust (kepercayaan) paling rendah (kepada) polisi. Kami umumkan saat itu,” tutur Burhanuddin.

Menurut Burhanuddin, ada beberapa alasan yang memengaruhi tingginya kepercayaan publik terhadap Polri. Terkait upaya penegakan hukum, ada peningkatan dari temuan Juni 2023. Jika pada April 2023 angkanya baru 70,8 persen, maka periode Juni 2023 meningkat menjadi 74,8 persen.

Sekadar informasi, survei ini dilakukan dalam rentang 20-24 Juni 2023, menempatkan 1.220 responden yang berasal dari seluruh provinsi. Responden ditentukan dengan asumsi metode simple random sampling, dengan tingkat kepercayaan mencapai 95 persen dan “margin of error” sebesar 2,9 persen.

Back to top button