Hangout

Jangan Gegabah! Ini 5 Langkah Tepat Menolong Orang Tenggelam!

Pantai Pangandaran dikenal sebagai salah satu objek wisata andalan masyarakat Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat.

Daya tarik pantai ini adalah pasir hitam dan putihnya yang begitu indah. Namun di balik pesona pemandangan alam yang indah, Pantai Pangandaran menyimpan sejumlah sejarah menyakitkan.

Mungkin anda suka

Jumat, (2/06/2023), dikabarkan ada tiga remaja tewas akibat hanyut terbawa arus ombak Pantai Selatan yang ganas. Ketiga remaja ini bukan menjadi satu-satunya korban hanyut di pantai ini.

Kasus serupa juga sempat terjadi pada akhir Maret lalu. Ada dua warga setempat hilang terbawa arus saat berenang di sekitar Pantai Barat Pangandaran.

Kasus korban hanyut di pantai ini sering dikait-kaitkan dengan mitos keberadaan Pantai Selatan, yaitu Ratu Nyi Roro Kidul. Salah satu kepercayaan masyarakat setempat larangan memakai baju berwarna hijau saat berkunjung ke Pantai Selatan karena bisa diculik oleh Ratu Pantai Selatan.

Padahal jika berkaca dari teori geologi, kawasan pesisir pantai selatan berhadapan langsung dengan Samudera Hindia. Akhirnya energi gelombang yang dihasilkan menciptakan ombak yang besar dan tinggi.

Kekuatan ombak yang besar sering menelan korban. Fenomena ini biasa disebut dengan istilah rip current.

Rip current adalah arus pantulan gelombang laut yang menghempas pantai. Arus ini bertemu di satu titik dan kembali ke laut melalui arus yang lebih sempit. Kecepatan arus balik cukup besar, bisa mencapai 8 km/jam dengan panjang 700 meter dan mampu menyeret tubuh manusia.

Itulah sebabnya kenapa banyak korban yang hanyut terbawa arus ombak akan menghilang sampai berhari-hari.

Terlepas dari benar atau tidaknya mitos yang dipercayai masyarakat Jawa Barat, ada satu keterampilan penting yang harus diketahui masyarakat, umumnya mereka yang tinggal di pesisir pantai, yaitu cara menolong orang tenggelam.

1. Jangan Panik dan Cari Bantuan

Panggil tenaga ahli
Photo: Getty Images

Saat mengetahui ada seseorang yang tenggelam, pertolongan pertama yang bisa dilakukan adalah berteriak dan meminta bantuan kepada orang-orang di sekitar.

International Federation of Red Cross tidak merekomendasikan masyarakat biasa untuk berenang dan menolong korban. Sebaiknya tunggu sampai tenaga terlatih atau orang dengan kemampuan berenang sangat baik datang untuk menolong korban.

Selama menunggu tenaga ahli, cobalah mencari alat bantu di sekitar Anda, seperti tongkat panjang, tali, ban renang, dan benda mengapung lainnya.

Jika memungkinkan, cobalah untuk meraih tangan korban untuk mengeluarkannya dari dalam air.

2. Keluarkan Korban dari Air

Cara menolong orang tenggelam dengan memberikan ban pelampung
Photo: Getty Images

Untuk beberapa kasus mungkin mengharuskan Anda atau orang di sekitar untuk segera melakukan aksi secepat mungkin. 

Tapi dalam kondisi seperti ini, Anda dan orang-orang di sekitar juga harus kooperatif, seperti menyediakan tali, ban, pelampung, dan semacamnya untuk menghindari kecelakaan yang tidak diinginkan, baik untuk korban maupun penolong.

Perlu Anda ketahui, cara menolong orang tenggelam ada tekniknya. Pertama, berenang ke arah korban dari sisi belakang dengan tenang. Lalu pegang kuat tubuhnya dengan menyangga bagian bawah leher korban agar berada di atas permukaan air.

Ketiga, setelah dekat dengan tepi air, segera keluarkan korban. Usahakan untuk menyangga leher dan kepala korban untuk mengantisipasi adanya cedera leher.

3. Cek Pernapasan Korban

Lakukan CPR
Photo: Getty Images

Setelah korban berhasil di bawa ke daratan, segera baringkan di tempat datar dalam posisi telentang. Segera lepas pakaian basah dan tutupi korban dengan selimut, handuk, atau baju kering.

Setelah itu cek pernapasan korban dengan mendekatkan telinga ke mulut dan hidung korban. Perhatikan juga apakah dadanya bergerak naik turun. Jika korban tidak bernapas, cek nadinya selama 10 detik.

Jika korban masih tidak bernapas atau tidak sadarkan diri, segera cari seseorang yang cukup ahli melakukan CPR.

CPR (cardiopulmonary resuscitation) atau dalam Bahasa Indonesia-nya RJP (Resusitasi Jantung Paru), adalah salah satu upaya pertolongan pertama yang dilakukan saat seseorang mengalami henti jantung.

Cara melakukan CPR ada tiga, Kompresi Dada (Compression), Membuka Jalur Napas (Airways), dan Pemberian Napas Buatan (Breathing).

Kompresi Dada (Compression)

Kompresi dada adalah salah satu teknik CPR berupa tindakan penekanan dinding dada pasien. Berikut adalah teknik kompresi dada yang harus diketahui:

  • Baringkan tubuh korban pada permukaan datar dan keras
  • Posisikan diri di samping bahu dan leher korban
  • Letakkan salah satu telapak tangan pada bagian tengah dada pasian, tepatnya pada ⅓ tulang sternum. Sedangkan, telapak tangan lainnya diletakkan di atas tangan tersebut
  • Lakukan metode push fast atau penekanan dada pasien sebanyak 100 – 120 kali per menit atau 1 – 2 kali per detik. Pastikan penekanan dada tersebut memiliki kedalaman 5 – 6 cm (push hard).

Membuka Jalur Napas (Airways)

Langkah selanjutnya adalah membuka jalur napas pasien setelah metode kompresi telah dilakukan.

Cara membuka jalur napas ini hanya perlu mendongakkan kepala pasien dan letakkan satu tangan pada dahinya. Tangan lainnya digunakan untuk mengangkat dagu korban secara perlahan sampai saluran napas kembali terbuka.

Pemberian Napas Buatan (Breathing)

Jika korban masih belum menunjukkan respon, segera beri bantuan napas buatan melalui mulut.

Metode breathing ini dilakukan untuk mengembalikan pernapasan spontan dari korban. Selain dari mulut ke mulut, metode ini juga bisa diberikan dari mulut ke hidung.

Dalam metode CPR, teknik ini harus dibarengi dengan compression, yaitu 30 kali kompresi dada yang diikuti dengan 2 kali bantuan napas. Berikut langkah-langkah memberikan napas buatan:

  1. Letakkan mulut Anda ke mulut atau hidung korban. Jika memberikan napas bantuan dari mulut ke mulut, jepit hidung korban menggunakan tangan
  2. Berikan udara dari mulut Anda sebanyak 2 kali ke pasien
  3. Perhatikan dada pasien apakah terangkat seperti ketika bernapas 
  4. Lakukan kompresi dada kembali sebanyak 30 kali jika pasien tidak menunjukkan tanda bernapas.

Lakukan cara ini secara bertahap sampai korban menunjukkan respon, seperti batuk atau muntah. Jika korban muntah, segera miringkan kepalanya untuk mencegah ia tidak tersedak.

4. Hangatkan Tubuh Korban

Segera berikan handuk atau pakaian hangat untuk korban
Photo: Getty Images

Setelah korban sadar dan kondisinya sedikit membaik, angkat tubuhnya ke tempat kering dan hangat untuk beristirahat. Jangan lupa untuk menutupi tubuhnya dengan selimut, handuk, atau baju hangat.

Meski korban sudah sadar, jangan lupa untuk selalu memeriksa tanda-tanda vital seperti denyut nadi, pernapasan, dan respon korban sampai bantuan medis datang.

5. Kooperatif dengan Pihak Medis

Kooperatif Dengan Tim Medis - inilah.com
Photo: Getty Images

Setelah tim medis datang, kooperatif lah dengan mereka tentang kronologi, metode penyelamatan yang dilakukan, dan kondisi terkini korban.

Tim medis sangat membutuhkan informasi ini supaya mereka dapat mengetahui langkah selanjutnya yang harus dilakukan oleh mereka.

Back to top button