News

Dudung Instruksikan Pangdam dan Danrem Selektif Pilih Penceramah

Kepala Staf Angkatan Darat atau KSAD Jenderal TNI Dudung Abdurachman menginstruksikan ke jajaran Kodam dan Kodim untuk tidak sembarangan dalam memilih penceramah. Jenderal TNI Dudung menginstruksikan ini sebagai tindak lanjut dari arahan Presiden Joko Widodo atau Jokowi.

Dalam arahannya, Presiden Jokowi meminta kepada seluruh prajurit dan polisi menjaga diri dan keluarganya agar tidak sembarang memanggil penceramah yang justru dapat menyebarkan paham-paham radikal.

Mungkin anda suka

“Nanti akan saya sampaikan ke para Pangdam, para Danrem jangan sampai salah-salah kita dalam memilih, mengundang penceramah yang kemudian rupanya orang itu sudah terpapar radikalisme sehingga ini jangan sampai pemahaman-pemahaman yang tidak bagus sampai ke keluarga kita,” kata Dudung di Markas Besar TNI AD (Mabesad), Jakarta, Rabu (2/3/2022).

Selanjutnya, Dudung mengatakan, dalam evaluasi kinerja TNI AD, Wakil Kepala Staf TNI AD (Waksad) Letjen TNI Agus Subiyanto juga sudah menyampaikan laporannya dalam rapat pimpinan TNI AD.

“Kemudian ada pengarahan dan kebijakan yang saya sampaikan, kemudian ada ceramah atau penyampaian dari para Pangdam,” kata Dudung.

Dia mengatakan, Pangdam VI/Mulawarman pada Rapim TNI AD memberi presentasi soal lumbung pangan (food estate), Pangdam IV/Diponegoro memberi presentasi soal radikalisme, dan Pangdam XVII/Cenderawasih menyampaikan paparan soal perkembangan situasi di Papua.

Sebelumnya, Presiden Jokowi pada Rapat Pimpinan TNI Polri di Mabes TNI, Jakarta, Selasa (1/3/2022), memperingatkan pimpinan TNI dan Polri untuk memperhatikan sikap disiplin anggotanya masing-masing beserta keluarganya.

Presiden meminta para prajurit dan polisi menjaga diri dan keluarganya agar tidak sembarang memanggil penceramah yang justru dapat menyebarkan paham-paham radikal.

Jokowi juga menyebut ia masih menemukan ada keluarga prajurit dan anggota Polri yang tidak setuju terhadap program-program pemerintah.

Padahal, prajurit TNI dan anggota Polri beserta keluarganya dituntut untuk disiplin mengikuti perintah pimpinan dan kebijakan pemerintah.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button