Market

Diguyur PMN Rp47,4 Triliun dari APBN, PT Hutama Karya Beda Nasib dengan BUMN Karya Lainnya

Saat BUMN karya yang lain terseok-seok hingga susah membayar tagihan vendor, beda nasih dengan BUMN karya yang satu ini. Untuk tahun 2023 ini dan tahun depan, PT Hutama Karya (persero) sudah bisa tenang dengan jatah Penyertaan Modal Negara atau PMN hingga Rp47,4 triliun.

Tidak jelas pertimbangan pemerintah dengan tidak menggur BUMN Karya yang ngos-ngosan dengan PMN sehingga keuangannya tidak merah lagi, tetapi lebih membanjiri PT HK dengan dana APBN berbentuk PMN.

Tetapi itulah, beda nasib yang sedang menghinggapi PT Hutama Karya. Tahun 2023 ini mendapat jatah PMN Rp28,8 triliun dan tahun depan jatahnya hingga Rp18,6 triliun. Untuk menggarap proyek infrastruktur pun menjadi lebih ekspansif.

Adapun dalam catatan Otoritas Jasa Keuangan atau OJK, utang sejumlah BUMN Karya nilainya hingga mencapai Rp 46,21 triliun. Sebagian besar utang tersebut dari Himpunan Bank Negara atau Himbara.

Dengan dana segar dari APBN tersebut, PT Hutama Karya pun menjadi leluasa melakukan inovasi maupun ekspansi. Saat ini saja, PT HK melakukan inovasi dalam beberapa produk dengan unsur teknologi unggulan. Maklum lah kantongnya tebal usai mendapat pasokan dari APBN.

Dengan mengerahkan grupnya, yakni PT HK Infrastruktur (HKI), PT Hakaston (HKA) dan PT Bhirawa Steel melakukan inovasi memanfaatkan teknologi untuk mengetahui kekuatan beton tanpa melakukan uji silinder beton. Inovasi ini memudahkan dalam mengetahui waktu yang tepat untuk melepas bekisting atau cetakan struktur dengan Concrete Maturity Test.

“Kemudian kami menghadirkan Sewage Treatment Plant (STP) dan Water Treatment Plan  (WTP) Combined 20 ft yang merupakan teknologi penyedia air bersih serta pengolah air limbah domestik yang modular dan mudah dipindahkan,” ujar Tjahjo dalam keterangan tertulis PT Hutama Karya di Jakarta, Senin (25/9/2023).

Pekerjaan Lebih Efisien

Dalam Indonesia Research and Innovation Expo (InaRI Expo) 2023, Hutama Karya Group memiliki beberapa inovasi yang ingin ditampilkan ke publik. Maklum dengan mengantongi PMN triliunan rupiah, inovasi menjadi lancar.

Tjahjo mengatakan Concrete Maturity Test yang merupakan hasil pengembangan bersama Universitas Sebelas Maret dan sudah diimplementasikan di beberapa proyek Hutama Karya diantaranya Tol Semarang-Demak, Gedung RSIA Dr Sardjito, Bendungan Ameroro.

Bahkan hingga ruas tol IKN Karangjoang-Kariangau. Begitu pula dengan STP dan WTP yaitu teknologi pengolahan limbah cair menjadi air layak buang atau air baku yang sesuai dengan standar lingkungan.

Tak sampai soal beton saja, HKI juga menampilkan teknologi yang dapat memudahkan dan menambah efisiensi pekerjaan seperti teknologi untuk pengujian kepadatan tanah. Selain itu juga untuk meningkatkan properties tanah timbunan dan pemanfaatan teknologi digital konstruksi dalam proses pekerjaan di jalan tol, serta dikolaborasikan dengan teknologi Building Information Modelling (BIM).

Selain itu, lanjut Tjahjo, Bhirawa Steel menampilkan produk baja tulangan sebagai produk tahan gempa dan memberikan keamanan tinggi. Kemudian, HKA yang menampilkan Produk Aditif Beton sebagai perbaikan tanah, jalan dan beton untuk mendukung pembangunan dan pemeliharaan bangunan infrastruktur unggul.

“Sesuai dengan bentuk komitmen Hutama Karya sebagai Indonesia’s Most Valuable Infrastructure Developer (IMVID), menjadi wadah untuk saling berbagi pengetahuan sekaligus dapat menjalin kemitraan yang kuat dengan pihak-pihak terkait dan masyarakat khususnya dalam bidang transformasi pembangunan berkualitas di Indonesia,” kata Tjahjo.

Head of Division of Economic & Industry Research, Kementerian BUMN, Sitta Izza Rosdaniah, menyampaikan apresiasi kepada Hutama Karya Group atas dedikasinya terhadap pengembangan inovasi berbasis teknologi khususnya di bidang konstruksi.

Menakjubkan, karena apa yang kita cita-citakan dapat terwujud, khususnya ketika melihat katalog riset dan inovasi Hutama Karya Group, sesuai dengan prioritas Kementerian BUMN yang dimulai dari 2019, Hutama Karya sudah banyak sekali melakukan inovasi dalam tiga tahun terakhir,” kata Sitta.

Back to top button