News

Gelombang Panas Hantam Myanmar, Suhu hingga 48,2 Derajat Celsius


Gelombang panas ekstrem dengan suhu mencapai 48,2 derajat Celsius menghantam Myanmar pada April ini.

Menurut kantor meteorologi Myanmar, suhu panas itu terjadi di Kota Chauk, wilayah Magway, Myanmar tengah, pada Minggu (28/4/2024).

Pada hari yang sama, suhu mencapai 40 derajat Celsius di pusat komersial Yangon dan 44 derajat Celsius di Kota Mandalay.

“Di sini terlalu panas, dan kami semua hanya tinggal di rumah,” kata seorang warga Chauk, seperti dikutip AFP, Senin (29/4/2024).

“Kami tidak bisa berbuat apa-apa jika keadaan seperti ini,” ungkap warga yang tak disebutkan namanya itu.

Selain itu, kantor meteorologi juga mencatat suhu siang hari di wilayah Myanmar pada Kamis pekan lalu 3-4 derajat Celsius lebih tinggi dibandingkan rata-rata pada bulan April.

Gelombang panas juga terjadi di Thailand dengan suhu mencapai 41 derajat Celsius. Udara panas ini sampai menyebabkan 30 orang meninggal dunia, terkait heat stroke.

“Indeks panas berada pada tingkat yang ‘sangat berbahaya’ di Bangkok,” demikian pernyataan Kementerian Lingkungan Hidup Thailand dikutip AFP, Kamis (24/4/2024).

Wakil Direktur Jenderal Departemen Pengendalian Penyakit Thailand, Direk Khampanen, telah mendesak orang lanjut usia (lansia) dan mereka yang memiliki kondisi medis termasuk obesitas, untuk tetap tinggal di dalam rumah dan minum air secara teratur.

April memang merupakan waktu terpanas sepanjang tahun di Thailand dan negara-negara lainnya di Asia Tenggara. Namun, tahun ini kondisi diperburuk oleh pola cuaca El Nino.

Tahun lalu terjadi rekor peningkatan tekanan panas di seluruh dunia. Badan cuaca PBB pun merilis laporan bahwa Asia mengalami peningkatan suhu panas dengan sangat cepat.
 

Back to top button