News

Demokrat: Tuduhan Politis jika Banjir Jakarta Dikaitkan dengan Anies

Ketua DPP Partai Demokrat Didi Irawadi Syamsuddin menilai pihak-pihak yang menuduh penyebab banjir di sejumlah titik di ibu kota karena Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan adalah sangat keliru.

“Hujan lebat lalu timbul banjir, lucu dan aneh sekali jika tiba-tiba penyebabnya dituduh hanya pada Anies Baswedan seorang,” tegas Didik dalam keterangannya, Rabu (12/10/2022).

Menurut Didi, Anies telah berbuat banyak untuk menanggulangi risiko banjir di Jakarta. “Boleh saya katakan justru di era Anies penanganan banjir jauh lebih baik daripada gubernur sebelum Anies.

Yang tuduh banjir gara-gara Anies tidak mampu urus banjir jelas sangat politis sekali tuduhan itu,” tegas Didi.

“Mereka adalah orang-orang yang ketakutan karena pooling Anies terus naik untuk Capres 2024. Mereka yang tuduh itu resah dan khawatir kelompok mereka akan kalah. Mereka ibarat orang-orang yang kalah sebelum perang,” lanjut Didi.

Anggota Komisi XI DPR RI itu menyebutkan di berbagai belahan Indonesia dan juga banyak negara di dunia saat ini sedang banyak mengalami musibah banjir.

Diduga ini karena efek pemanasan global, sehingga musim hujan telah bergeser dari waktu yang biasanya.  “Biasanya untuk wilayah Indonesia intensitas hujan tinggi sekitar Desember hingga Maret. Puncak hujan biasanya Januari hingga Februari,” terangnya.

Oleh karena itu, kata Didi, lucu dan aneh adanya pihak yang menuduh Anies. “Tidakkah melihat bahwa banyak daerah lain di Indonesia kena banjir, longsor karena hujan deras? Benar-benar kebaca sekali niat mereka semata hanya untuk menjatuhkan citra Anies,” ujarnya.

“Mau bersaing ayo adu ide, gagasan, dan ilmu pengetahuan. Bukan cara kurang cerdas begitu, asbun seenaknya,” tambah Didi menegaskan.

Lebih jauh Didi menuturkan, banjir di Jakarta siapapun yang menangani, bahkan Presiden sekalipun, dengan intensitas air hujan yang lebih dari 100 mm, timbulnya genangan-genangan tidak bisa dihindari.

Seluruh dunia, sambung Didi, juga merasakan kondisi climate change seperti ini di mana intensitas air hujan menjadi luar biasa. “Kemarin misalnya, turun hujan 148 mm itu disebut, 148 itu sangat lebat. Itu per hari. Kalau 2 jam saja terjadi pasti menggenanglah air dengan intensitas hujan seperti itu,” ungkapnya.

Siapapun Gubernur DKI, tambah dia, tidak akan bisa mengendalikan curah hujan jika seperti saat ini. “Hanya pengendalian penanganan pasca-hujanlah yang bisa dilakukan sehingga banjir cepat surut. Sebab, sekali lagi, munculnya genangan tidak bisa dihindari jika air hujan yang turun melebihi daya tampung,” terangnya.

Didi mengaku salut pada Anies walau sudah dituduh gagal dan diolok-olok tetapi tidak marah. Bagi Anies, ujar Didi, penanganan banjir agar tidak menggenang berhari-hari yang menjadi prioritas. “Anies membalas dengan kerja nyata terhadap pihak yang mengolok-ngoloknya itu,” tuturnya.

Back to top button