Hangout

Cuma Tamatan SMP, Total Kekayaan Susi Pudjiastuti Capai Rp78 M

Setelah bertemu Prabowo Subianto, mantan Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti, bertemu dengan Anies Baswedan di Pangandaran pada Kamis 27 Juli 2023.

Pertemuan kedua politikus itu disambut baik oleh Saan Mustopa, Politikus Partai NasDem. Menurutnya, baik Anies dan Susi memiliki kecocokan, mengingat keduanya pernah bekerja sama sebagai menteri di Kabinet Kerja 2014-2019.

Mungkin anda suka

Kepada detik.com, Ibu Susi sendiri mengakui ada pembicaraan soal politik selama pertemuan. Kepada media, Ibu Susi mengaku hanya sebagai pendengar saja.

Profil Susi Pudjiastuti

Aksi Ibu Susi memamerkan hobi Paddling kepada media (Photo: Getty Images)
Aksi Susi Pudjiastuti memamerkan hobi Paddling kepada media (Photo: Getty Images)
Nama Lengkap Susi Pudjiastuti
Tempat Tanggal Lahir 15 Januari 1965, Pangandaran, Jawa Barat
Pendidikan SMA Negeri 1 Yogyakarta
Karir Pengusaha dan mantan Menteri Perikanan dan Perlautan

Susi Pudjiastuti adalah putri dari Hajjah Suwuh Lasminah dan Ahmad Karlan yang lahir pada 15 Januari 1965 di Pangandaran, Jawa Barat. 

Dari kecil, Susi lahir dan tumbuh di Pangandaran, meski kedua orang tuanya berasal dari Jawa Tengah.

Di Pangandaran, keluarga Susi memiliki usaha di bidang peternakan. Keluarganya sering melakukan jual-beli ratusan hewan ternak yang didatangkan dari Jawa Tengah ke Jawa Barat.

Untuk jenjang pendidikannya hampir sama seperti kebanyakan orang lainnya. Dia masuk ke Sekolah Dasar (SD) dan melanjutkan ke Sekolah Menengah Pertama (SMP).

Setelah lulus SMP, Susi Pudjiastuti melanjutkan pendidikan di SMA Negeri 1 Yogyakarta. Selama SMA, dia dikenal sebagai siswi yang aktif.

Namun saat duduk di kelas 2 SMA, dia berhenti bersekolah dan memutuskan untuk menjual seluruh aset perhiasan yang dimiliki. Dengan uang sebesar Rp75 ribu, dia gunakan untuk memulai bisnis sendiri.

Bisnis Susi Pudjiastuti

Dari cuplikan video berjudul “Profil Menteri Susi Pudjiastuti” yang diunggah di akun YouTube Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Susi mengaku memilih untuk memulai bisnis daripada bekerja dan diperintah oleh seseorang.

Itulah sebabnya, dia memutuskan untuk membangun bisnis sendiri.

Susi yang tinggal di wilayah Pangandaran memilih bidang perikanan untuk bisnisnya. Sebab, di wilayah itu memiliki hasil laut yang sangat melimpah.

Dia memulai bisnis pengepul ikan pada tahun 1983.

Susi memasarkan ikan yang dia kumpulkan dengan cara berkeliling di Pantai Pangandaran dengan menggunakan sepeda. Setiap keuntungan yang didapat, diputar kembali untuk mengembangkan bisnisnya.

Berkat kegigihannya, Susi akhirnya mendirikan pabrik pengolah ikan yang diberi nama PT. ASI Pudjiastuti Marine Product.

Pabrik itu berfungsi sebagai unit pengolahan dan eksportir. Jenis produk yang dihasilkan cukup beragam, mulai dari ikan pelagis beku (frozen pelagic fish), lobster beku (frozen lobster), udang beku (frozen shrimp), ikan demersal beku (frozen demersal fish), dan masih banyak lainnya.

Bisnis perikanannya terbilang cukup sukses. Bahkan dia bisa mengekspor produk lobsternya sampai ke Amerika Serikat. 

Keberhasilannya tidak membuat Susi berhenti untuk terus berkembang. Akhirnya dia memutuskan untuk mendirikan maskapai bernama “Susi Air” untuk mengangkut produk-produk perikanannya dengan tujuan memberikan pelayanan yang lebih cepat.

Untuk membangun maskapai sendiri, Susi meminjam dana sebesar Rp47 miliar di sebuah bank pada tahun 2004-2005. Dari uang pinjaman ini, Susi membangun landasan pacu di Pangandaran dan membeli 2 unit pesawat Cessna.

Maskapai yang dibangunnya tidak hanya digunakan untuk kepentingan bisnis dan pribadinya saja. Pada 27 Desember 2004, pesawat milik Susi Pudjiastuti menjadi pesawat pertama yang mendarat di Aceh untuk mengangkut bantuan bagi korban tsunami.

Kini Susi Air telah memiliki 49 armada yang terdiri dari 32 Cessna Grand Caravan C208B, 9 Pilatus PC-6 Turbo Porter, 3 Piaggio P180 Avanti II, 1 Air Tractor AT802 “Fuel Hauler”, 1 Piper Archer PA-28, dan 1 LET 410.

Bisnis jasa transportasinya diperkirakan mendapat omzet hingga ratusan miliar per tahun.

Perjalanan Karir

Susi Pudjiastuti masuk Kabinet Kerja pimpinan Presiden Jokowi pada periode 2014-2019 (Photo: Getty Images)
Susi Pudjiastuti masuk Kabinet Kerja pimpinan Presiden Jokowi pada periode 2014-2019 (Photo: Getty Images)

Dikenal sebagai pengusaha sukses di bidang perikanan, Susi Pudjiastuti mendapat kesempatan untuk menjabat sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan dalam Kabinet Kerja pimpinan Presiden Jokowi pada periode 2014-2019.

Selama menjadi menteri, Susi Pudjiastuti mendapat sorotan dari publik. Pasalnya, Susi merupakan menteri pertama dengan riwayat pendidikan yang hanya tamatan SMP. Selain itu, gaya kepemimpinannya dinilai sangat unik. 

Kalimat “Tenggelamkan” menjadi slogan Susi yang terkenal pada masanya.

Tidak hanya itu, selama menjabat, Susi dikenal sebagai pemimpin yang tegas dan berani melawan berbagai tekanan.

Bahkan, kalimat “Tenggelamkan” menjadi slogan Susi karena dia selalu menenggelamkan kapal-kapal ilegal yang mengambil sumber daya di lautan Indonesia.

Salah satu komitmennya untuk memberantas kapal-kapal ilegal tersebut adalah Illegal, Unreported, and Unregulated Fishing (IUUF).

Berdasarkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggaraan Negara (LHKPN) dan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada tahun 2019, total kekayaan Susi Pudjiastuti di taksir mencapai Rp78 miliar atau tepatnya Rp78.188.942.118.

Aset terbesarnya berasal dari properti berupa tanah dan bangunan yang terdiri dari 78 bidang tanah dan bangunan di kampung halamannya, Kabupaten Ciamis dan 1 bidang tanah di Jakarta Selatan seluas 184 meter persegi.

Total aset tersebut bernilai sebesar Rp 70.578.056.600.

Seluruh aset properti yang dimiliki merupakan hasil bisnisnya sendiri. Selain itu, Susi dilaporkan memiliki beberapa bidang tanah hasil warisan di Ciamis.

Untuk sarana transportasi dan mesin, Susi tercatat memiliki 6 unit mobil dan 8 unit motor. 

Mobil termahalnya adalah Mercedez Benz E300 tahun 2005 yang bernilai Rp270 juta.

Aset lain yang tercatat, adalah harga tak bergerak sebesar Rp895.000.000, surat berharga sebesar Rp1.760.000.000, uang kas, dan setara kas sebesar Rp 4.439.569.518.

Baca berita dan artikel menarik lain Inilah.com di Google News

Back to top button