Tahun 2023 ini, masyarakat Indonesia mendapat banyak kesempatan untuk menyaksikan fenomena alam yang sangat fantastis. Pada 20 April lalu, kita bisa melihat gerhana matahari hibrida yang sangat jarang terjadi.
Bulan Mei ini, seluruh masyarakat Indonesia juga dapat menyaksikan gerhana matahari penumbra.
Lantas apa yang membuat fenomena ini berbeda dengan gerhana matahari lainnya? Mari simak penjelasannya di bawah ini.
Pengertian dan Proses Terjadinya Gerhana Matahari Penumbra
“Pen” berasal dari kata Latin “pendere” yang berarti “menggantung”. Kata Latin lainnya adalah “paene” yang berarti “hampir”. Sedangkan arti kata “umbra” adalah “bayangan”.
Dengan kata lain adalah bagian yang lebih terang yang “hampir seperti bayangan.
Istilah “penumbra” ini diciptakan oleh seorang astronom dan matematikawan Johannes Kepler di tahun 1604.
Dia menggunakan kata tersebut untuk menggambarkan secara tepat perbedaan bayangan bulan yang mengelilingi gerhana.
Proses terjadinya gerhana matahari penumbra kurang lebih hampir sama seperti gerhana matahari total.
Hal yang membuatnya berbeda adalah posisi bulan yang melewati wilayah bayangan yang lebih terang dari bumi.
Sebagai informasi, gerhana matahari memiliki tiga bayangan yang berbeda, umbra, penumbra, dan antumbra.
Berdasarkan laman space.com, proses terjadinya gerhana penumbra biasanya terjadi saat bulan melewati wilayah bayangan yang lebih terang dari bumi, yang disebut penumbra.
Di area ini, bumi akan terlihat menutupi sebagian piringan matahari, tapi tidak seluruhnya.
Hasilnya, saat bulan berada di dalam bayangan penumbra, bulan akan menerima sedikit cahaya dari matahari dan membuatnya terlihat redup tapi masih tetap terang.
Di satu sisi, terkadang ada kejadian langka dimana seluruh permukaan bulan bergerak ke bagian penumbra seutuhnya.
Dalam posisi ini, gerhana bulan mengalami peredupan ekstrim dan dapat dilihat dengan lebih mudah oleh mata telanjang. Fenomena ini bisa disebut gerhana matahari penumbra total dan sangat jarang terjadi.
Perbedaannya dengan Gerhana Matahari Total
Sedangkan untuk perbedaan terjadinya GMT dengan penumbra adalah saat bulan melintas di antara matahari dan bumi dan menutupi matahari sepenuhnya.
Berdasarkan Natural History Museum, fenomena ini bisa terjadi karena diameter matahari sebesar 400 kali diameter bulan dan 400 kali lebih jauh.
Saat proses gerhana matahari total terjadi, atmosfer terluar matahari dapat terlihat dengan jelas.
Perbedaan Penumbra Vs Umbra
Terdapat empat perbedaan antara penumbra dan umbra yang harus anda ketahui:
1. Etimologi
“Umbra” berarti “bayangan”, sedangkan “penumbra” berarti “hampir seperti bayangan”.
Istilah penumbra dibuat oleh seorang matematikawan bernama Johannes Kepler. Sedangkan istilah “umbra” tidak diketahui siapa penciptanya.
2. Bayangan
Sesuai dengan arti kata masing-masing, umbra adalah bagian yang sangat gelap sedangkan penumbra adalah bagian yang lebih terang.
3. Posisi
Area penumbra terletak di sekeliling gerhana, sedangkan umbra hanya terletak di bagian tengah atau tepat di belakang objek.
Maka dari itu, penumbra sering disebut dengan “marginal”.
4. Ukuran dan Jarak dari Matahari
Saat terjadi gerhana, bayangan umbra akan mengecil seiring bertambahnya jarak dari matahari. Sebaliknya, area bayangan penumbra semakin besar dengan bertambahnya jarak dari matahari.
3 Fakta Menarik Gerhana Matahari Penumbra
Untuk anda yang tertarik menyaksikan gerhana matahari penumbra, berikut adalah 3 fakta menarik yang harus anda ketahui.
1. Terdapat Tiga Tipe Gerhana Matahari
Fenomena gerhana matahari bisa menghasilkan tiga tipe, total, parsial, dan penumbral.
Fenomena total biasanya terjadi saat bayangan bumi sepenuhnya menutupi bulan. Gerhana parsial terjadi saat bayangan bumi hanya menutupi sebagian bulan.
Sedangkan penumbral terjadi saat bayangan luar bumi yang lebih terang (penumbra) menutupi bulan. Biasanya bayangan penumbra ini tidak bisa dilihat oleh mata telanjang.
2. Fenomena yang Sering Terjadi
Fakta menarik selanjutnya, gerhana matahari penumbra ini bisa terjadi dua kali dalam setahun.
Tapi untuk beberapa kejadian, fenomena ini tidak bisa kita lihat secara langsung karena cahaya yang dihasilkan sangat redup.
3. Akan Muncul Pada 5 Mei 2023
Untuk anda yang kemarin melewatkan gerhana matahari hibrida, jangan berkecil hati sebab anda bisa menyaksikan gerhana matahari penumbra pada tanggal 5 Mei 2023 sampai 6 Mei 2023.
Berdasarkan informasi dari Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), fenomena ini akan mulai pada pukul 22:12 (05/5) dan berakhir pada pukul 02:33 (06/5).
Tidak seperti hibrida yang hanya muncul di sebagian wilayah Indonesia. Gerhana matahari penumbra ini dapat disaksikan di banyak wilayah Indonesia seperti Banda Aceh, Medan, Jambi, Palembang, Serang, Jakarta, Surabaya, Yogyakarta, Denpasar, Samarinda, Riau, Manado, Ambon, hingga Jayapura.
Itulah serba serbi tentang gerhana matahari penumbra yang harus anda ketahui. Untuk anda yang tertarik menyaksikan fenomena alam ini, jangan lupa untuk menyiapkan peralatan khusus seperti teleskop supaya bisa melihat secara langsung perbedaan gerhana matahari ini dengan yang lainnya.
