Hangout

Bobby Joseph jadi Tersangka Kasus Narkoba, Ini Dampak Negatif Konsumsi Sabu Bagi Kesehatan

Artis Sinetron Bobby Joseph baru saja tertangkap Polisi karena dugaan kepemilikan narkoba. Ini adalah kali kedua Bobby Joseph tersandung kasus Narkoba dan menjadi tersangka.

Kali ini Polisi menyita barang bukti narkoba jenis tembakau sintetis seberat 0.46 gram. Sebelumnya, pada Desember 2021 dia tertangkap karena kepemilikan Sabu di kawasan Kalideres, Jakarta Barat.

Melihat perilaku artis yang seakan tidak kapok menggunakan narkoba, ada baiknya Anda mengetahui dampak negatif konsumsi narkoba terutama untuk jenis sabu bagi kesehatan tubuh.

Methamphetamine atau sering dikenal dengan narkotika jenis sabu merupakan jenis obat yang membuat ketagihan. Pengguna sabu akan merasa mengalami perasaan euphoria, kewaspadaan dan energi yang berlebihan dalam jangka waktu sementara.

Ini dikarenakan meningkatnya jumlah dopamin di dalam otak. Sabu dengan cepat melepaskan dopamine tingkat tinggi ke area otak yang membuat orang ketagihan.

Sabu tak hanya dapat mengubah cara kerja otak, tetapi juga dapat mempercepat sistem tubuh ke tingkat yang berbahaya dan mematikan dengan meningkatnya tekanan darah, detak jantung dan pernapasan.

Mengutip dari Substance Abuse and Mental Health Services Administration (SAMSHA), Selasa (25/07/2023), orang yang ketagihan dalam penggunaan sabu dapat mengalami kecemasan, paranoia, agresi, halusinasi dan gangguan suasana hati.

Narkotika jenis sabu juga berisiko tinggi merusak kesehatan seseorang dengan mempengaruhi beberapa sistem organ penting dalam jangka panjang. Penyalahgunaan sabu dapat berdampak permanen pada kesehatan seseorang.

Mengutip dari halaman Drugabuse, salah satu risiko penggunaan sabu paling berbahaya adalah kemungkinan meningkatnya penyakit stroke yang menyebabkan terputusnya aliran darah ke otak dan juga kematian jaringan serta kerusakan otak yang berpotensi permanen.

Tak hanya itu, efek sabu di dalam otak dapat menyebabkan hilangnya ingatan, kelumpuhan sebagian atau total dan kehilangan kemampuan berbicara bahkan kematian.

Selanjutnya efek sabu pada otot menyebaban peningkatan reflex tendon dalam keadaan hiperrefleksif atau menimbulkan otot berkedut dan tremor. Sabu juga dapat menghancurkan jaringan otot serta menyebabkan Rhabdomyolysis yang menyebabkan nyeri otot yang meluas dan jika tidak segera ditangani akan terjadi gagal ginjal akut dengan persentase sembuh 0 persen.

Sabu juga dapat menyebabkan hepatitis B dan C dengan penggunaan jarum suntik secara bebas, sehingga seseorang dapat ditularkan dengan mudah melalui jarum suntik tersebut. Mulai dari hepatitis, peradangan hati hingga dapat berubah menjadi penyakit kuning, sirosis hati dan kerusakan saraf.

Lebih buruk lagi penggunaan jarum suntik pada pengguna sabu dapat menyebarkan virus HIV yang merupakan virus penyebab AIDS. Virus HIV dapat menurunkan sel kekebalan tubuh dan membuat pengguna tidak dapat terlindungi dari penyakit serta menyebabkan kematian.

Back to top button