Market

BLT BBM Hanya ‘Goceng’ Sehari, Rizal Ramli Sebut Pencitraan Jokowi

Rabu, 14 Sep 2022 – 22:02 WIB

Ekonom senior, Rizal Ramli. (Foto: Pikiran Rakyat).

Ekonom senior Rizal Ramli menyebut bantuan langsung tunai (BLT) sebesar Rp150 ribu per bulan, atau ‘goceng’ sehari, tak lebih dari pencitraan dari Presiden Jokowi usai menaikkan harga BBM sebesar 30 persen.

Mantan Menko Ekuin era Presiden Gus Dur itu, bilang, duit BLT BBM merupakan upaya Presiden Jokowi mengangkat citra. Seolah-olah peduli rakyat, padahal malah bikin susah. “Jadi, ini sebetulnya alat untuk Pak Jokowi dan pejabat-pejabat untuk menaikkan popularitasnya, alat kampanye. Itu saja,” tegas Rizal Ramli usai diskusi FEB UI, Depok, Jawa Barat, Rabu (14/9/2022).

Menurutnya, duit bansos cash yang dibayarkan langsung Rp600 ribu untuk 4 bulan, tidak sepadan dengan duit ekstra yang harus dikeluarkan masyarakat, akibat kenaikan harga barang serta transportasi, dampak penaikan harga bahan bakar minyak (BBM).

“Sebab, cuma dapatnya Rp 600 ribu dalam empat bulan, satu bulan, kan, dapat Rp150 ribu,” kata mantan Menko Kemaritiman di periode pertama Presiden Jokowi itu.

Bang RR, sapaan akrabnya, kembali menegaskan bahwa dana BLT BBM Rp600 ribu untuk empat bulan itu, tidak cukup untuk biaya transportasi rakyat untuk sebulan. Karena itu tadi, harga BBM naik maka ongkos transportasi serta harga barang melambung seketika. “Bagaimana dengan Rp 5 ribu per hari bisa mengentaskan kemiskinan? Buat uang transpor saja tidak cukup, kan,” ungkap pendiri Econit Advisory Group itu.

Selanjutnya, aktivis 98 yang terlibat aktif dalam jatuhnya rezim Orde Baru (Orba) ini, menyebut, dana BLT BBM yang dianggarkan Rp24,17 triliun itu, hanya 15 persen dari dana yang ‘disedot’ pemerintah melalui kenaikan harga BBM sebesar 30 persen. Secara ekonomi, rakyat tetap berada di posisi merugi.

Back to top button