Market

BI Naikkan Lagi Suku Bunga Acuan, Pengusaha Siap-siap Gulung Tikar

Saat ini, pengusaha nasional dilanda kecemasan luar biasa akan tingginya suku bunga acuan. Kalau naik lagi, bunga kredit bank semakin tinggi yang membuat pelaku usaha sulit bergerak. Lama-lama gulung tikar.

Kecemasan itu disampaikan Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Arsjad Rasjid dalam acara BNI Investor Daily Summit 2022 di Jakarta, Rabu (12/10/2022).

Dia berharap, Bank Indonesia (BI) tidak gegabah mengerek suku bunga acuan, atau BI-7 Day Reserve Repo Rate (BI-7DRRR) yang kini sudah berada di level 4,25 persen. “Kita harap BI tidak lagi menaikkan suku bunga acuan. Agar pelaku usaha bisa menjalankan usahanya dengan lancar dan terakselerasi masuk ke perdagangan global,” ungkap Arsjad.

Dirinya sadar betul bahwa keputusan BI terkait suku bunga acuan, sangat ditentukan besaran inflasi. Ketika inflasi melonjak, bank sentra hampir bisa dipastikan mengerek naik suku bunga acuan.

Saat ini, perekonomian global sedang menghadapi gonjang-ganjing. Di mana, tingkat inflasi global begitu tingginya yang membuat bank sentral tak punya pilihan. Kecuali menaikkan suku bunga acuan. “Ke depan, kami berharap agar ekonomi global segera membaik, sehingga tidak ada kenaikan suku bunga acuan BI lagi,” kata Arsjad.

Di tengah pilihan yang sama-sama pahit, Arsjad bilang, Kadin Indonesia berharap, perekonomian dunia bisa bergerak ke zona perbaikan. Dan, BI tidak sedikitpun ‘mengalingkan muka’ dari kepentingan pelaku usaha dan industri nasional.

“Kenaikan suku bunga acuan BI, akan memicu gejolak di berbagai aspek, khususnya akan memberikan efek domino terhadap pelaku usaha di sektor properti, transportasi, pariwisata, dan UMKM yang baru saja pulih dari tekanan COVID-19,” terangnya.

Back to top button