Market

Berantas Judi Online, Indonesia Kalah Serius dengan Singapura

Pemerintah Indonesia seharusnya malu dengan Singapura yang lebih serius dalam memerangi praktik sindikat judi online. Di Indonesia, duit rakyat rakyat puluhan disedot sindikat ini.

Penilaian ini disampaikan Direktur Eksekutif CERI, Yusri Usman di Jakarta, Jumat (18/8/2023). Dia bilang, praktik judi online ini, harus bisa dibongkar sampai ke akarnya.

“Lho, kita heran, Singapura saja bisa. Kenapa di kita tidak bisa? Kalau soal kemampuan aparat kepolisiannya, kami yakin Indonesia tidak kalah lah dengan Singapura. Tapi kok sepertinya saat ini sindikat judi online ilegal ini makin bebas bergentayangan di Republik Indonesia yang kita cintai ini,” kata Yusri.

Selanjutnya Yusri menyebutkan, pihak Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) pernah menyatakan bahwa judi online menyedot uang rakyat hingga rp27 triliun dalam setahun. Itu pun dari 1 situs saja.

“Kerugian masyarakat kita yang sudah terpublikasi saja sudah puluhan triliun Rupiah. Itu belum yang tidak terungkap lho. Belum lagi kerugian secara moral. Sampai ke pelosok negeri sudah tak terhitung kehidupan pribadi maupun keluarga yang sudah hancur tidak karu-karuan akibat judi online ini,” papar Yusri.

Lebih lanjut Yusri mengutarakan, jika melihat progres pemberantasan judi online ilegal di Indonesia saat ini, pihaknya meragukan keseriusan pemerintah.

“Atau jangan-jangan aparat yang berwenang yang harusnya menindak sudah terpapar sindikat judi online ini? Padahal harusnya negara hadir untuk memberantas judi online ini. Masak kita kalah dengan negara kecil seperti Singapura,” kata Yusri.

Menurut Yusri, dugaan aparat berwenang terpapar sindikat judi online itu bukan tanpa alasan. “Kita lihatlah belakangan ini, meski Menteri Kominfo sudah gencar memblokir situs judi online itu, tapi sebanyak itu pula yang muncul. Sementara otak di balik sindikat ini tidak pernah kita terdengar berhasil ditindak,” cecar Yusri.

Soal penindakan, Yusri lagi-lagi menegaskan, menurutnya aturan hukum sudah jelas dan tegas. “Tinggal saat ini keseriusan aparat berwenang untuk menjalankan aturan itu secara murni dan konsisten serta bahu-membahu lintas instansi,” ungkap Yusri.

Selain itu, Yusri juga menyatakan, sudah seharusnya Presiden Jokowi memberi target tiga bulan bagi para pembantunya untuk mengungkap dan menangkap otak judi online ini.

“Jika Polri tidak mampu ungkap jaringan judi online dalam waktu 3 bulan, Kapolri dicopot dong. Kami yakin jika ancaman ini dilakukan oleh Presiden, maka akan bisa terungkap jaringan dan otak di balik sindikat judi online ini,” pungkas Yusri.

Pada Kamis (17/8/2023), kepolisian Singapura berhasil memberangus sindikat judi online. Sejumlah aset, barang, dan uang disita. Nilainya mencapai US$736 juta atau sekitar Rp11,31 triliun.

Lebih dari 400 polisi gabungan dikerahkan untuk melakukan penggerebekan serentak di berbagai lokasi di Singapura.

Sebelumnya, dilakukan penyelidikan ekstensif, termasuk analisis laporan transaksi mencurigakan. Kepolisian Singapura mengidentifikasi sekelompok orang asing yang diduga terlibat dalam pencucian uang hasil dari kegiatan kejahatan terorganisir di luar Singapura. Termasuk penipuan dan perjudian online.

Back to top button