Juru Bicara Kementerian Kesehatan RI, Mohammad Syahrir mengungkapkan kondisi terkini 27 anak yang masih dirawat karena kasus Gagal Ginjal Akut. Menurutnya, kebanyakan dari mereka membutuhkan perawatan yang serius.
“Jadi pasien gagal ginjal akut yang di rumah sakit ini sebagian besar di rawat ruang ICU, bukan di ruang rawat biasa. Sebagian besar mereka menggunakan hemodialisa, untuk stadium tiga. Artinya ini kondisi mereka cukup serius,” kata Mohammad Syahrir dalam temu pers virtual di Jakarta, Senin (07/11/2022).
Menurutnya, jangka waktu penyembuhan pasien anak-anak dengan pasien orang dewasa jelas berbeda. Syahrir menjelaskan, berbeda dengan organ tubuh orang dewasa, sehingga membutuhkan perawatan khusus, terutama bagi yang sudah memasuki stadium tiga. Hal inilah yang membuat perawatan dan pemulihan mereka jauh lebih lama.
“Nah, pada pasien anak, kemampuan tubuhnya itu berbeda dengan orang dewasa, sehingga diperlukan perawatan khusus,” imbuhnya.
Selama perawatan, pasien gagal ginjal akan selalu dipantau kondisinya. Jika sudah menunjukkan adanya perbaikan, pasien akan dipindahkan ke ruang perawatan biasa. Kemudian jika kondisinya sudah benar-benar membaik dan produksi urinnya kembali normal, pasien baru dapat dipulangkan.
“Setelah betul-betul sembuh total, tidak ada keluhan lain, tidak ada gangguan produksi urine lagi, maka itu (pasien) dapat dipulangkan,” ujarnya
Data Kementerian Kesehatan RI menyebut, per 6 November 2022, ada 27 anak yang masih dirawat di rumah sakit. Stok obat penawar yaitu fomepizole masih tersedia untuk memaksimalkan kesembuhan pasien.
