Hangout

6 Gunung Berapi yang Masih Aktif di Indonesia, Ada yang Berstatus Siaga

Indonesia menjadi negara yang paling banyak memiliki gunung api. Setidaknya ada sekitar 500 gunung api dan tersebar di berbagai wilayah.

Tercatat dalam sejarah, gunung api di Indonesia yang membuat letusan paling parah adalah ketika Gunung Tambora meletus pada tahun 1815. Dampak dari letusan gunung ini tidak hanya dirasakan di sekitar lokasi tapi juga sampai ke negara lain, bahkan hingga ke Amerika Serikat. 

Terpaan awan panas akibat letusan ditambah suhu bumi yang menurun drastis hingga 0,7 derajat celcius, mengakibatkan ratusan ribu orang meninggal.

Oleh karena banyaknya gunung api yang masih aktif, Anda harus selalu waspada. Berikut adalah beberapa gunung berapi yang masih aktif di Indonesia:

1. Gunung Semeru

Smr202302100000 - inilah.com
Sumber: magma.esdm.go.id

Dengan ketinggian 3.676 meter di atas permukaan laut (mdpl), Gunung Semeru merupakan salah satu gunung tertinggi di Pulau Jawa. Gunung ini bagian dari Taman Nasional Bromo Tengger Semeru yang berlokasi di antara Kabupaten Malang, Kabupaten Pasuruan, Kabupaten Probolinggo, dan Kabupaten Lumajang, Jawa Timur. 

Desember 2022 lalu, Gunung Semeru kembali mengalami erupsi. Erupsi yang terjadi meluncurkan awan panas dari puncak kawah dengan intensitas sedang sejauh 1,5 kilometer. Bahkan letusan gunung juga diikuti dengan gempa sebanyak 8 kali dengan durasi 65-120 detik. 

Berdasarkan data yang dikeluarkan magma.esdm.go.id, Gunung Semeru saat ini (10/2/2023) masuk status level III (siaga). Terpantau sejak pagi sudah terjadi 22 kali gempa letusan dengan amplitudo 11-21 mm dan lama gempa 45-90 detik.

2. Gunung Merapi

Mer202302100000 - inilah.com
Gunung Merapi. Sumber: magma.esdm.go.id

Menjadi urutan kedua gunung berapi yang masih aktif di Indonesia. Memiliki ketinggian puncak setinggi 2968 mdpl. Gunung Merapi berada di dua provinsi, yaitu Jawa Tengah dan Yogyakarta, dan wilayah sekitar gunung berada di kawasan Taman Nasional Gunung Merapi. 

Gunung ini memiliki potensi menimbulkan bencana alam yang tinggi, karena bisa mengalami erupsi setiap dua hingga lima tahun sekali.

Tercatat dalam sejarahnya, gunung yang memiliki ketinggian 2.930 mdpl ini sudah mengalami letusan sebanyak 68 kali sejak tahun 1548. Menurut data magma.esdm.go.id, saat ini status Gunung Merapi ada di level III (siaga).

Terpantau pagi tadi terjadi 22 kali gempa vulkanik dalam dengan amplitudo 9-19 mm, dan lama gempa 7.5-13.9 detik. 

3. Gunung Anak Krakatau

Gettyimages 89174908 612x612 - inilah.com
Gunung Anak Krakatau. Sumber: Gettyimages

Semula gunung ini bernama Krakatau sebelum terjadi letusan dahsyat pada tahun 1883. Saking besarnya letusan Krakatau, tsunami setinggi 40 meter terbentuk dan suara letusannya terdengar hingga Australia. 

Letusan tersebut melenyapkan Gunung Dana, Gunung Perbuwata dan sebagian Gunung Rakata. Separuh kerucutnya hilang, dan menciptakan kaldera selebar 7 kilometer dengan kedalaman 250 meter.

Pada tahun 1927, sekitar 44 tahun setelah Gunung Krakatau meletus, sebuah gunung berapi bernama Anak Krakatau muncul dari kaldera tua dan masih aktif serta terus bertambah setiap bulannya. 

Berdasarkan data magma.esdm.go.id, saat ini status Gunung Anak Krakatau ada di level III (siaga). Terpantau pagi ini, terjadi 1 kali gempa dengan amplitudo 1-30 mm, dominan 4 mm. Meskipun tidak ada potensi tsunami, warga diminta tidak mendekat atau beraktivitas dalam radius 5 km dari area gunung.

4. Gunung Karangetang

Gettyimages 471070184 612x612 - inilah.com
Erupsi Karangetang 2012. Sumber: Gettyimages

Dikenal dengan nama Api Siau, gunung api satu ini terletak di bagian utara Sulawesi, tepatnya di Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro. Memiliki ketinggian 1.748 mdpl dan menjadi salah satu gunung api teraktif dengan letusan lebih dari 40 kali sejak 1675.

Potensi gunung ini menimbulkan bencana alam tebilang tinggi, karena frekuensi erupsi gunung Karangetang hampir terjadi setiap tahunnya. Selain itu, karakteristik erupsinya adalah eksplosif tipe strombolian yang diikuti dengan guguran lava. 

Terlebih lagi lokasi sekitar gunung ini memiliki jarak bebas pantai kurang lebih 4 km yang posisinya juga terdapat banyak pemukiman. 

Berdasarkan data yang dikeluarkan magma.esdm.go.id, saat ini status Gunung Karangetang masuk dalam level III (siaga). Terpantau sejak awal Februari 2023 terus terjadi gempa guguran setiap harinya. 

5. Gunung Bromo

Gettyimages 678831897 612x612 - inilah.com
Gunung Bromo. Sumber: Gettyimages

Memiliki ketinggian 2.329 mdpl, Gunung Bromo berada dalam empat wilayah kabupaten, yakni Kabupaten Probolinggo, Kabupaten Pasuruan, Kabupaten Lumajang dan Kabupaten Malang.

Gunung Bromo berada di kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru. Terkenal sebagai objek wisata, Bromo menjadi menarik karena statusnya sebagai gunung api yang masih aktif. Bagi penduduk sekitar, Bromo dipercaya sebagai gunung suci.

Setiap tahunnya warga Tengger mengadakan upacara Yadnya Kasada. Diadakan setiap tanggal 14 atau 15 Kasada (kesepuluh) menurut penanggalan Jawa. Gunung Bromo pernah mengalami letusan terbesarnya pada tahun 1974, dan terakhir mengalami letusan terjadi pada 19 Juli 2019.

Menurut laporan Magma Indonesia, status Gunung Bromo berada di level II (waspada). Terpantau kemarin, gempa vulkanik dalam sempat terjadi 2 kali, dengan amplitudo 3.5-4 mm dan lama gempa 7-8.9 detik.  

6. Gunung Kerinci

Gunung Kerinci - inilah.com
Gunung Kerinci. Sumber: magma.esdm.go.id

Gunung Kerinci merupakan gunung tertinggi di Pulau Sumatra sekaligus masuk jajaran gunung berapi yang masih aktif di Indonesia. Terletak di perbatasan Kabupaten Kerinci, Jambi dan Kabupaten Solok Selatan, Sumatra Barat, Gunung Kerinci memiliki ketinggian 3.805 mdpl.

Gunung Kerinci adalah tipe gunung api statovolkano yang masih aktif hingga saat ini. Gunung Kerinci terakhir kali erupsi yaitu pada 11 Januari 2023 dan masih terjadi hingga saat ini.

Menurut data terakhir magma.esdm.go.id, status Gunung Kerinci masuk dalam level II (waspada). Hasil pengamatan, sempat terjadi 45 kali gempa hembusan dengan amplitudo 0.5-4 mm dan lama gempa 8-39 detik. 

Back to top button