Market

Zulhas: Produk Indonesia Harus Menyerbu Pasar Dunia, Bukan Kita yang Diserbu

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan (Zulhas) menyakini telah terjadi perubahan yang gradual pada komposisi ekspor nasional. Hal ini sejalan dengan target Indonesia yang pada tahun 2045 menjadi salah satu negara maju dan semakin diperhitungkan dalam kancah bisnis global.

“Secara bertahap, ekspor kita berubah komposisi. Hasil baja sudah nomor tiga. Nomor satu batu bara, berikutnya minyak sawit,” kata Mendag Zulhas saat melepas ekspor 30.000 metrik ton (MT) baja canai panas (hot rolled coil-HRC) produksi PT Krakatau Steel (Persero) ke Italia yang berlangsung di Cigading Port, Cilegon, Banten, Jumat (28/4/2023)

Mendag menyampaikan, Indonesia semakin mengukuhkan posisi di sektor baja global. Pemerintah akan terus mendukung pelaku industri menerapkan hilirisasi yang menciptakan nilai tambah dan mampu bersaing di pasar global.

Sampai bulan Maret 2023 lalu, ekspor baja meningkat hampir 20 persen. Tren ini melanjutkan sukses ekspor baja yang selama tahun 2022 lalu juga mencatat suplus yang tidak sedikit.

“Tahun 2022 lalu surplus, ekspor baja meningkat. Menjadi surplus tertinggi sepanjang sejarah Indonesia. Hampir 900 triliun rupiah,” ungkap Zulhas.

Mendag menambahkan, upaya hilirisasi di sektor besi dan baja telah sejalan dengan visi untuk menjadikan Indonesia negara maju tahun 2045. Oleh karena itu, upaya-upaya hilirisasi yang menghasilkan produk bernilai tambah perlu menjadi prioritas pemerintah.

“Kita ingin seperti Korea yang merajai pasar dunia. Produk Indonesia harus menyerbu pasar dunia juga, bukan kita yang diserbu,” ujar Zulhas.

Whatsapp Image 2023 04 28 At 14.07.30 - inilah.com
Baja canai panas (hot rolled coil-HRC) produksi PT Krakatau Steel (Persero) yang diekspor ke Italia dari Cigading Port, Cilegon, Banten, Jumat (28/4/2023). (Foto: Humas Kemendag)

Mendag mengatakan, Kemendag terus mengupayakan pembukaan pasar baru ke pasar-pasar nontradisional. Selain itu, Kemendag terus berupaya membuka akses pasar melalui kesepakatan dagang baik melalui persetujuan perdagangan bebas (FTA), preferential trade agreement atau persetujuan kemitraan ekonomi komprehensif (CEPA) sebagai jalan tol bagi ekspor Indonesia ke mitra dagang.

Acara ini turut dihadiri Sekretaris Jenderal Kemendag, Suhanto; Direktur Jenderal Pergembangan Ekspor Nasional, Didi Sumedi; Kepala KPPI, Mardjoko; dan Direktur Utama PT Krakatau Steel Tbk, Purwono Widodo.

Back to top button