News

Isu Reshuffle Mencuat Usai Bertemu SBY, Pakar: Independensi Jokowi sebagai Presiden Diuji

Pengamat politik dari Universitas Paramadina, Ahmad Khoirul Umam mengomentari ramainya isu reshuffle kabinet yang menguat seiring dengan pertemuan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Presiden ke-6 RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Menurutnya bukan hal mustahil bila nantinya rumor itu benar, dan Partai Demokrat merapat ke pemerintahan dengan mengirim perwakilannya sebagai salah satu menteri di kabinet Indonesia Maju.

“Sebab, positioning Demokrat dalam sejumlah wacana perdebatan kebijakan publik, kini tampak bergeser ke tengah, meskipun tetap mencoba menjaga nalar kritis konstruktifnya,” tuturnya dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Selasa (3/10/2023).

Di sisi lain, isu reshuffle ini juga merupakan ujian bagi Jokowi, bila eks Wali Kota Solo itu berani ambil sikap dengan mengajak Demokrat masuk, maka kesan yang ditangkap adalah Jokowi memang betul-betul memegang kekuatan presidential dengan hak veto politik yang besar.

Direktur Indostrategic ini sangsi Jokowi berani ambil sikap, karena keputusan memasukkan Demokrat ke dalam kabinet tentu akan berlawanan dengan kehendak Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri.

“Atau (Jokowi) tetap akan tunduk di bawah bayang-bayang instruksi pimpinan partai asalnya, yang konon pernah menyatakan keberatan atas masuknya Demokrat ke koalisi pemerintahan pada 2019 lalu,” ucapnya.

Terkait pertemuan SBY-Jokowi, Umam meyakini kedua tokoh tersebut turut membicarakan sejumlah isu politik praktis, termasuk terkait Koalisi Indonesia Maju (KIM) tempat Demokrat kini bernaung.

“Jika benar, maka hal ini akan menambah moril perjuangan kubu pencapresan Prabowo Subianto, yang seolah kini telah didukung oleh dua tokoh presiden, yakni Presiden RI ke-6 SBY dan Presiden RI ke-7 Jokowi,” tutur dia.

Diketahui,  Presiden ke-6 RI sekaligus Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) terkonfirmasi bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Bogor, Jawa Barat, Senin (2/10/2023) petang. Anggota Majelis Tinggi Partai Demokrat, Syarief Hasan enggan berspekulasi soal pertemuan antara kedua tokoh tersebut. 

Bahkan Syarief tak mau mengaitkan pertemuan SBY-Jokowi dengan wacana reshuffle kabinet dalam waktu dekat. Sebab menurutnya, terlalu dini bagi Demokrat untuk bicara soal kabinet. “Terlalu dini bicara soal kabinet,” kata Syarief Hasan dihubungi melalui pesan singkat di Jakarta, Selasa (3/10/2023).

Dia juga menegaskan jika dalam pertemuan tersebut tidak membahas soal kabinet. Syarief juga memastikan jika Demokrat akan memilih tetap di luar pemerintah meski adanya tawaran kursi menteri. “Partai Demokrat di luar kabinet lebih baik,” ujarnya singkat.

Back to top button